اللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ،
لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ
واللهُ أكْبَرُ
اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
"Allaahu akbar
Allaahu akbar
Allaahu akbar,
laa illaa haillallahu
waallaahuakbar
Allaahu akbar walillaahil hamd"
Bahagia. Senang. Semarak. Itulah suasana setiap kali satu Syawal datang menggantikan Ramadhan.
Kue kering menghiasi meja tamu di rumah. Lauk pauk meramaikan meja makan. Bahkan uang baru yang masih licinpun setia dibagikan. Senyum terukir ditiap wajah insan.
Riuh tawa sanak saudara saat berkumpul mewarnai hangatnya rumah Papa-mama, Atuk-nenek. Sangat. Dan selalu dinanti.
Itu bukan tahun ini.
Itu tahun lalu.
Tahun ini, setiap jiwa nan suci seolah dipaksa menahan diri untuk tidak saling bertemu. Sepi terasa, tentu saja.
Senyum itu tetap masih ada, namun terasa ada yang tidak lengkap di dalam sini. Kue kering, lauk pauk, bahkan uang licinpun tetap ada, tapi entah untuk siapa.
Untuk kita yang menyediakan saja.
Alhamdulillah. Masih diberi kesempatan merayakan 1 Syawal 1441 H / 24 Mei 2020 ini.
Tak apa, dibalik kondisi saat ini, yakin dan percayalah, akan ada hikmah disediakan Allah untuk hambanya yang sabar.
Rabb ... Engkau Maha Mengetahui. Engkau Pemilik Semesta. Tentu, mudàh saja bagiMu untuk melenyapkan makhlukMu. Namun, izinkan hamba meminta ....
...
Engkau bahkan lebih tahu apa yang dibutuhkan hambaMu.
Malam ini, hamba gumamkan takbirMu bersama luruhnya air mata karena di hari bahagiaMu, hamba tak dapat berkumpul bersama yang tercinta.
Tak apa. Sebab, hamba tahu, Engkau tahu segala yang terbaik bagi kami.
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku