"Eh, tu tuh, Alia datang. Lihat deh, pasti dibukakan pintu sama suaminya. Sok romantis banget, gak, sih?"
Tia menunjuk sebuah mobil sedan hitam yang sama sekali terlihat tidak mewah dengan pandangannya. Dua jendela di belakang yang selalu tertutup, sedangkan jendela di depan selalu terbuka sepertiga.
Aku bukannya tidak tahu, kalau suami Alia selalu membukakan pintu mobil untuk perempuan beranak dua itu. Tidak hanya itu ....
"Dia juga selalu duduk di belakang. Gak pernah, tuh, terlihat dia duduk di samping suaminya."
Lanjut Tia dengan wajah yang ... iri? Entah.
Perempuan dengan segala prasangka. Padahal, jelas di dalam Quran Allah berfirman, “Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (QS. Al-Hujuraat: 12).
Eh, aku 'kan, juga perempuan, muehehehe ....
Cerita lainnya → CLBK
Tia menunjuk sebuah mobil sedan hitam yang sama sekali terlihat tidak mewah dengan pandangannya. Dua jendela di belakang yang selalu tertutup, sedangkan jendela di depan selalu terbuka sepertiga.
Aku bukannya tidak tahu, kalau suami Alia selalu membukakan pintu mobil untuk perempuan beranak dua itu. Tidak hanya itu ....
"Dia juga selalu duduk di belakang. Gak pernah, tuh, terlihat dia duduk di samping suaminya."
Lanjut Tia dengan wajah yang ... iri? Entah.
Perempuan dengan segala prasangka. Padahal, jelas di dalam Quran Allah berfirman, “Jauhilah kalian dari kebanyakan persangkaan, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa” (QS. Al-Hujuraat: 12).
Eh, aku 'kan, juga perempuan, muehehehe ....
"Jeng Tia, kenapa gak coba nanya langsung, kenapa sist Alia duduk di belakang terus? Tuh, orangnya nyampe."
Elah, ngomongnya jadi lebay gini, sih, boo ....
"Ciee ... yang selalu dibukakan pintu tiap turun dari mobil sama yayangnya ...."
Alia disambut dengan kalimat perhatian dari Tia. Iya, perhatian karena kepo, atau hasad? Kita lihat saja.
"Ya, dong ... suamik romantik," jawabnya sambil mengambil posisi duduk di kursi kerjanya.
Seperti biasa, Alia akan membalas santai setiap kali ada kalimat bully untuk dirinya. Tia hanya memutar bola mata mendengar jawaban Alia.
"Kenapa duduknya di belakang trus, sih, Al? Gak takut nanti posisi di depan diganti sama perempuan lain?"
Kami saling pandang mendengar pertanyaan Tia yang ... kompor banget.
"Kenapa, mbak Tia tau, kalau sudah ada perempuan lain duduk di depan mobilku?" tanya Alia dengan wajah tegangnya.
"Hah?" Bukannya menjawab, Tia terlihat kaget dan langsung ngacir ke luar ruanganku dan Alia. Pasti, deh, jadi ember bocor lagi.
Alia menggeser duduk ke arahku, dengan suara yang kecil dia berkata, "padahal, pintu mobil belakang itu gak bisa dibuka dari dalam, Mbak. Trus, nak gadis kecil mana boleh mamaknya duduk di depan."
Tawaku lepas seketika.
◆◆◆
Fiksi ya, Moms, walau idenya terinspirasi dari pintu mobil si Ayah yang memang gak bisa dibuka dari dalam (haghaghag).
Apa hikmah yang bisa diambik dari cerita di atas?
1. Gak usah kepo kehidupan orang lain kalau hanya sekedar dengki atau jadi bahan gosip. Dosa lho ....
2. Kendalikan diri, saat dapat bulian. Bawa santuy ajah :)
Apalagi, ya?
Cerita lainnya → CLBK
Keyeeennn 😍😍😍
BalasHapusYah sayang cuma satu chapter
Ide itu selalu datang disaat2 yang tidak tepat bunpun. Alasan :p
HapusI love the story.. Cerita yg slalu kita temui d kehidupan nyata dan pesannya nyampee.. Ditunggu lanjutannya Bu
BalasHapusTerima kasih :)
Hapus