Langsung ke konten utama

Bisakah, Sedikit Saja ....

Mengutip kata bijak dari media sosial -yang sumber aslinya sudah tidak diketahui lagi-, bahwa ... seorang istri kuat memasak sambil gendong anak. Kuat bangun cepat walau tidur telat. Namun, sekali dibentak suami, kekuatan itu luruh tak bersisa.

That's right. Jangankan dibentak, naik satu oktaf saja suara suami saat bicara, hati langsung nyes. Lemah, lunglai, tak bersemangat. Ajaibnya, jika suami kembali mengajak bicara dengan suara yang lebih lunak, hati yang tadi layu, mekar seketika. Eaa ....

Suasana hati seorang istri sangat bergantung pada sikap suami, yang akan berdampak pada kondisi kejiwaannya saat mendidik anak. Jika kekerasan fisik akan berdampak nyata, maka tutur kata yang penuh tekanan atau emosi, akan tergores dalam di hati.

Percayalah wahai para suami, seorang istri yang tulus padamu, tak akan ada rasa sakit hati yang bersarang di dadanya. Hanya ada rasa iba hati saat engkau berkata kasar padanya.

Laki-laki itu diciptakan Allah sarat akan emosi. Pantas saja Rasulullah Shalallahu'alaihi wassalam bersabda, "orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya."

Tidak semua, laki-laki itu sama. Yes, I know. Toh, perempuan juga tidak ada yang sama. Di sini, kita melihat seorang suami dari segi tutur kata yang acap kali lupa, bahwa sang istri itu mempunyai hati yang lebih lunak, hati yang mudah baper.

Kenapa di luar sana, saat kita sedang emosi bisa mengendalikan diri, sedangkan di rumah langsung dimuntahkan begitu saja. Padahal, orang-orang itu bukan siapa-siapa, sedangkan semua yang di rumah kita adalah masa depan hingga ke akhirat nanti.

Aku tuh kasihan tau sama istri yang sering dibentak. Padahal, kesalahannya tidaklah begitu fatal. Sekalipun fatal, tidak bisakah saat bicara, sedikit saja emosi itu ditahan?

Salah satu status seorang istri di akun media sosialnya, "Allah ... bisa tidak, semua rasa di hati ini amnesia? Cukup tinggalkan rasa cinta, biar tidak ada lagi air mata, yang ada hanya cinta sekalipun kata yang menyayat hati yang kuterima."

Membacanya saja bikin hati teriris. Aih, sudahlah. Untuk semua istri yang mempunyai suami SAKURA alias saya kurang ramah (muehehehe ....), kamu tidak sendiri. Masih ada Dia sang pembolak-balik hati. Doa adalah kekuatan yang sebenarnya. Percayalah, Allah know all the best for you ♥

Sumber gambar, instagram @kartun.muslimah





Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y...

Yang Penting Nulis

Kuingin menulis, tapi tidak tahu apa yang ingin ditulis. Sekadar menulis, meluapkan 2 ribu kata yang sepertinya tidak begitu tersalurkan hari ini. Penting? Penting. Biar rasa-rasa yang tak diperlukan tubuh lepas, puas, bebas. Kuingin menulis. Entah itu tentang hati, hidup, atau umumnya yang dibicarakan. Namun, saat ini hati sedang tidak ingin berpikir. Maka, kutulis saja apa yang dirasa kepala. Walaupun hanya serangkai kalimat, bukan kata-kata yang sarat makna. Kuingin menulis y ang kadang mempunyai makna yang tersirat. Namun, kali ini, aku tidak akan menyiratkan suatu makna dalam tulisan ini. Hanya ingin menulis disaat kutak tau harus berpikir apa. Kata-kataku hanyalah biasan kecil dari hati. Sebuah catatan kecil yang kutulis saat mata harus terpejam untuk menjalani hari esok bersama senyuman. Bersama tawa si Kecil. Bersama kasih darimu. Bersama doa untuk yang tercinta.

Me-review

Lama ingin belajar me-review buku. Cukup buku, kalau film mungkin nanti, saat kiddos gak nempel kayak prangko lagi. Nanti juga dicoba melihat kembali (baca : review) sebuah produk. Ini sekarang baru mau belajar. Belum pernah nulis. Jadi, mau mencatat dan menyimpan ilmu tentang me-review di sini. Me-review dalam bahasa Indonesia ; ulasan, atau komentar? Kira-kira seperti itu, ya. Hehehe. Kemarin tanya-tanya ke senior WaG KLIP, cara me-review buku : coba tulis apa bagusnya atau jeleknya apa yang bikin kita merekomendasikan film/ buku tersebut kalau boleh saran 3 poin ini : 1. yang disukai 2. yang ga disukai 3. plot cerita plot di akhir karena orang-orang toh bisa google sendiri bagaimana jalan ceritanya iya atau bahas karakternya bisa bahas penulisnya juga dan karya-karya sebelomnya, kan kemiripan cara mengakhiri ceritanya Sampai di sana, saya paham tapi belum juga mencoba untuk mereview. Hadehh. Kalau kita search di google, banyak. Namun, di sini, saya hanya ...