Aku mengenalmu, tapi sekedar tahu, kalau kamu adalah aku.
Aku terlalu sibuk dengan permintaan si hati, sehingga seringkali melupakanmu.
Aku ingat, beberapa dosa yang telah kamu lakukan. Itu karena aku. Kini, aku begitu menyesal atas apa yang telah kamu lakukan. Sangat.
Aku juga tidak akan menyalahkan hati, karena, aku yang salah.
Maaf, jika aku tidak pernah memanjakanmu. Seringkali mengabaikan kesehatanmu, untuk memenuhi kesenangan hati ini.
Aku yang salah, bukan hati.
Maaf, jika kamu mendapat hukuman karena kelalaianku pada Tuhanmu.
Semua, karena aku yang terlalu mengikuti hati. Ah, bukan. Itu nafsu.
Maaf.
Terima kasih, sudah menerima tentangku. Buruk dan baik. Susah dan senang. Kurang dan lebihku.
Terima kasih ... sudah kuat saat lemah itu datang. Tetap tersenyum saat sedih itu menyapa. Tetap sabar ketika masalah itu menguji. Meski, sabarmu masih berbatas. Tak apa.
Pintaku, jangan marah please ....
Apapun itu ... ingatlah, Allah know all the best me!
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku