Apa kabar sampah di rumahmu?
Bercampur baur dan penuh 😖
Dapat ide menulis tentang sampah plastik ini dari postingan teman maya. Anak beliau mendapat tugas dari sekolahnya, mengumpulkan sampah plastik yang sudah tidak ada sisa makanannya. Lalu, dimasukkan dan dipadatkan ke dalam botol minuman.
Kepo dong, ya, itu untuk apa? Membaca salah satu komen, coba search ecobrick. Langsung cuss ke mbah gugel. Masyaallah ... ternyata daur ulang sampah plastik, bisa menjadi meja, lemari, kursi, bahkan tembok. Kalau di out door, bisa untuk menghias taman.
Bercampur baur dan penuh 😖
Dapat ide menulis tentang sampah plastik ini dari postingan teman maya. Anak beliau mendapat tugas dari sekolahnya, mengumpulkan sampah plastik yang sudah tidak ada sisa makanannya. Lalu, dimasukkan dan dipadatkan ke dalam botol minuman.
Kepo dong, ya, itu untuk apa? Membaca salah satu komen, coba search ecobrick. Langsung cuss ke mbah gugel. Masyaallah ... ternyata daur ulang sampah plastik, bisa menjadi meja, lemari, kursi, bahkan tembok. Kalau di out door, bisa untuk menghias taman.
Ecobrick berasal dari kata ecology yang berarti ekologi, dan brick yang berarti bata atau bisa disebut juga dengan bata ramah lingkungan.
Ide ini pembuatannya dicetuskan oleh pasangan suami istri Russell Maier, pria asal Kanada dan Ani Himawati perempuan asal Indonesia yang memiliki rasa kepedulian sangat tinggi terhadap sejumlah negara berkembang, di Asia Tenggara khususnya, dalam menghadapi permasalahan sampah plastik.
Cara pembuatan ecobrick itu sendiri memang tidaklah bisa cepat walau terlihat sederhana ; yaitu melalui botol plastik ukuran 600 ml diisi sekitar 250 gram sampah plastik atau sama dengan 2500 lembar plastik bungkus mie instan.
Sedangkan untuk botol plastik ukuran 1,5 liter yang dapat diisi sekitar 600 gram atau hampir sama dengan 6000 lembar plastik bungkus mie instan.
Sumber : https://www.kompasiana.com/amp/agusfathullah/5b484862dd0fa852cc530dd2/ecobrick-solusi-sederhana-namun-efektif
Gampang banget, ya ...
Coba bayangkan, sekian banyak plastik yang kita hasilkan setiap hari. Bisa terkumpul berapa, tuh? Selain bisa menghemat dan memperunik rumah, yang terpenting kita bisa menyelamatkan lingkungan.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sampah anorganic adalah perusak utama lingkungan, bahkan bisa memusnahkan satwa. Anehnya, sampah anorganic-lah yang paling banyak dihasilkan.
Kuy, Pren. Kita mulai dari diri sendiri. Anak-anak suka jajan 'kan? Nah, bisa ajang membiasakan anak untuk menjaga kebersihan. Kebersihan bagian dari iman. Ber-pa-ha-la, lho!
Ecobrick ini punya teman, namanya ecoenzym. Nah, kebalikan dari ecobrick, ecoenzym dari sampah organic yang didiamkan minimal tiga bulan
Klik link ecoenzyme untuk info lebih lanjut.
Bisa bayangkan jika kita mengaplikasikan ecobrick dan ecoenzyme dalam keseharian? Insyaallah ... bumi akan minim sampah.
Selamat membaca. Semoga bermanfaat :)
Sumber : https://www.kompasiana.com/amp/agusfathullah/5b484862dd0fa852cc530dd2/ecobrick-solusi-sederhana-namun-efektif
Gampang banget, ya ...
Coba bayangkan, sekian banyak plastik yang kita hasilkan setiap hari. Bisa terkumpul berapa, tuh? Selain bisa menghemat dan memperunik rumah, yang terpenting kita bisa menyelamatkan lingkungan.
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa sampah anorganic adalah perusak utama lingkungan, bahkan bisa memusnahkan satwa. Anehnya, sampah anorganic-lah yang paling banyak dihasilkan.
Kuy, Pren. Kita mulai dari diri sendiri. Anak-anak suka jajan 'kan? Nah, bisa ajang membiasakan anak untuk menjaga kebersihan. Kebersihan bagian dari iman. Ber-pa-ha-la, lho!
Ecobrick ini punya teman, namanya ecoenzym. Nah, kebalikan dari ecobrick, ecoenzym dari sampah organic yang didiamkan minimal tiga bulan
Klik link ecoenzyme untuk info lebih lanjut.
Bisa bayangkan jika kita mengaplikasikan ecobrick dan ecoenzyme dalam keseharian? Insyaallah ... bumi akan minim sampah.
Selamat membaca. Semoga bermanfaat :)
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku