Langsung ke konten utama

Risalah Nabawiyyah - Posisi Bangsa Arab

Bismillah. Insyaallah setiap hari Jumat, saya akan mencoba meringkas sirah nabawiyyah, perjalanan hidup Rasul ﷺ yang agung.


Kisah ini saya tulis ulang dengan bahasa yang lebih ringan. Sumber dari buku Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.


◆◆◆

Jika ditanya, apa yang langsung terfikirkan olehmu, tentang keadaan bumi negeri Arab? Tentunya padang pasir (sahara), tanah gundul dan gersang yang tanpa air dan tanaman. Right?


Sejak dulu, lafazh Arab selalu ditujukan kepada Jazirah Arab. Nah, sebelum kita berkisah tentang Baginda Nabi Muhammad ﷺ, baiknya kita juga mengenal sedikit gambaran tanah kelahiran Beliau.


Luas Jazirah Arab diperkirakan antara 1.000.000 mil persegi hingga 1.300.000 mil persegi. Dengan batasan-batasan daerah sebagai berikut :


Barat → Laut Merah dan semenanjung gurun Sinai.

Timur → Teluk Arab dan sebagian besar negeri Irak bagian selatan.
Selatan → Laut Arab, perpanjangan dari laut Hindia.
Utara → Wilayah Syam dan sebagian negeri Irak.


Peta Timur Tengah

Kondisi internal Jazirah Arab dikelilingi padang sahara dan gurun pasir dari seluruh sisinya. Kondisi alami seperti ini, Jazirah Arab menjadi benteng yang kokoh. Seakan-akan tidak memperkenankan kekuatan asing untuk menjajah, mencengkeramkan pengaruh, serta wibawa mereka.


Kita bisa melihat, penduduk Jazirah Arab hidup bebas dalam segala urusan. Padahal, mereka bertetangga dengan dua imperium raksasa yang tidak memungkinkan dapat menghadang serangan-serangan andaikan tidak ada benteng pertahanan yang kokoh tersebut.


Sedangkan hubungannya dengan dunia luar, Jazirah Arab terletak di antara benua-benua yang sudah dikenal di dalam dunia lama dan menyambung pada batas daratan dan lautan.

  • Sisi barat laut, merupakan pintu masuk menuju benua Afrika.
  • Arah timur laut, merupakan kunci masuk menuju benua Eropa.
  • Arah timur, merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa Asia Tengah dan Timur. Terus mencapai ke India dan Cina.

Demikian pula setiap lautnya, hingga arah utara dan selatan Jazirah Arab menjadi tempat berlabuh bagi berbagai suku bangsa, pusat pertukaran niaga, peradaban, agama, dan seni.

◆tbc◆

Menulis beginian berasa lagi belajar geografi 😁
Masyaallah ... ternyata Jazirah Arab itu terletak ditengah dunia, gak, sih? Wallahu'alam ya.

Tujuan saya menulis kembali siroh nabawiyyah ini, selain kembali mengingat pelajaran agama yang hanya secuil dulu. Juga, sebagai memperdalam perkenalan dengan Rasulullah ﷺ. Yang kemudian tentu saja, akan diceritakan ulang pada anak-anak, agar mereka mengidolakan yang memang pantas untuk diidolakan.

Karena trio H lebih menarik mendengar gaya bahasa Ibunya dari pada bahasa baku bukunya. Sebegitu sayangnya pada ibu, ya, Nak 😁

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y...

Yang Penting Nulis

Kuingin menulis, tapi tidak tahu apa yang ingin ditulis. Sekadar menulis, meluapkan 2 ribu kata yang sepertinya tidak begitu tersalurkan hari ini. Penting? Penting. Biar rasa-rasa yang tak diperlukan tubuh lepas, puas, bebas. Kuingin menulis. Entah itu tentang hati, hidup, atau umumnya yang dibicarakan. Namun, saat ini hati sedang tidak ingin berpikir. Maka, kutulis saja apa yang dirasa kepala. Walaupun hanya serangkai kalimat, bukan kata-kata yang sarat makna. Kuingin menulis y ang kadang mempunyai makna yang tersirat. Namun, kali ini, aku tidak akan menyiratkan suatu makna dalam tulisan ini. Hanya ingin menulis disaat kutak tau harus berpikir apa. Kata-kataku hanyalah biasan kecil dari hati. Sebuah catatan kecil yang kutulis saat mata harus terpejam untuk menjalani hari esok bersama senyuman. Bersama tawa si Kecil. Bersama kasih darimu. Bersama doa untuk yang tercinta.

Me-review

Lama ingin belajar me-review buku. Cukup buku, kalau film mungkin nanti, saat kiddos gak nempel kayak prangko lagi. Nanti juga dicoba melihat kembali (baca : review) sebuah produk. Ini sekarang baru mau belajar. Belum pernah nulis. Jadi, mau mencatat dan menyimpan ilmu tentang me-review di sini. Me-review dalam bahasa Indonesia ; ulasan, atau komentar? Kira-kira seperti itu, ya. Hehehe. Kemarin tanya-tanya ke senior WaG KLIP, cara me-review buku : coba tulis apa bagusnya atau jeleknya apa yang bikin kita merekomendasikan film/ buku tersebut kalau boleh saran 3 poin ini : 1. yang disukai 2. yang ga disukai 3. plot cerita plot di akhir karena orang-orang toh bisa google sendiri bagaimana jalan ceritanya iya atau bahas karakternya bisa bahas penulisnya juga dan karya-karya sebelomnya, kan kemiripan cara mengakhiri ceritanya Sampai di sana, saya paham tapi belum juga mencoba untuk mereview. Hadehh. Kalau kita search di google, banyak. Namun, di sini, saya hanya ...