Bismillah. Insyaallah setiap hari Jumat, saya akan mencoba meringkas sirah nabawiyyah, perjalanan hidup Rasul ﷺ yang agung.
Kisah ini saya tulis ulang dengan bahasa yang lebih ringan. Sumber dari buku Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.
Jika ditanya, apa yang langsung terfikirkan olehmu, tentang keadaan bumi negeri Arab? Tentunya padang pasir (sahara), tanah gundul dan gersang yang tanpa air dan tanaman. Right?
Sejak dulu, lafazh Arab selalu ditujukan kepada Jazirah Arab. Nah, sebelum kita berkisah tentang Baginda Nabi Muhammad ﷺ, baiknya kita juga mengenal sedikit gambaran tanah kelahiran Beliau.
Luas Jazirah Arab diperkirakan antara 1.000.000 mil persegi hingga 1.300.000 mil persegi. Dengan batasan-batasan daerah sebagai berikut :
Barat → Laut Merah dan semenanjung gurun Sinai.
Timur → Teluk Arab dan sebagian besar negeri Irak bagian selatan.
Selatan → Laut Arab, perpanjangan dari laut Hindia.
Utara → Wilayah Syam dan sebagian negeri Irak.
Kondisi internal Jazirah Arab dikelilingi padang sahara dan gurun pasir dari seluruh sisinya. Kondisi alami seperti ini, Jazirah Arab menjadi benteng yang kokoh. Seakan-akan tidak memperkenankan kekuatan asing untuk menjajah, mencengkeramkan pengaruh, serta wibawa mereka.
Kita bisa melihat, penduduk Jazirah Arab hidup bebas dalam segala urusan. Padahal, mereka bertetangga dengan dua imperium raksasa yang tidak memungkinkan dapat menghadang serangan-serangan andaikan tidak ada benteng pertahanan yang kokoh tersebut.
Sedangkan hubungannya dengan dunia luar, Jazirah Arab terletak di antara benua-benua yang sudah dikenal di dalam dunia lama dan menyambung pada batas daratan dan lautan.
Kisah ini saya tulis ulang dengan bahasa yang lebih ringan. Sumber dari buku Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.
◆◆◆
Jika ditanya, apa yang langsung terfikirkan olehmu, tentang keadaan bumi negeri Arab? Tentunya padang pasir (sahara), tanah gundul dan gersang yang tanpa air dan tanaman. Right?
Sejak dulu, lafazh Arab selalu ditujukan kepada Jazirah Arab. Nah, sebelum kita berkisah tentang Baginda Nabi Muhammad ﷺ, baiknya kita juga mengenal sedikit gambaran tanah kelahiran Beliau.
Luas Jazirah Arab diperkirakan antara 1.000.000 mil persegi hingga 1.300.000 mil persegi. Dengan batasan-batasan daerah sebagai berikut :
Barat → Laut Merah dan semenanjung gurun Sinai.
Timur → Teluk Arab dan sebagian besar negeri Irak bagian selatan.
Selatan → Laut Arab, perpanjangan dari laut Hindia.
Utara → Wilayah Syam dan sebagian negeri Irak.
Peta Timur Tengah |
Kondisi internal Jazirah Arab dikelilingi padang sahara dan gurun pasir dari seluruh sisinya. Kondisi alami seperti ini, Jazirah Arab menjadi benteng yang kokoh. Seakan-akan tidak memperkenankan kekuatan asing untuk menjajah, mencengkeramkan pengaruh, serta wibawa mereka.
Kita bisa melihat, penduduk Jazirah Arab hidup bebas dalam segala urusan. Padahal, mereka bertetangga dengan dua imperium raksasa yang tidak memungkinkan dapat menghadang serangan-serangan andaikan tidak ada benteng pertahanan yang kokoh tersebut.
Sedangkan hubungannya dengan dunia luar, Jazirah Arab terletak di antara benua-benua yang sudah dikenal di dalam dunia lama dan menyambung pada batas daratan dan lautan.
- Sisi barat laut, merupakan pintu masuk menuju benua Afrika.
- Arah timur laut, merupakan kunci masuk menuju benua Eropa.
- Arah timur, merupakan pintu masuk bagi bangsa-bangsa Asia Tengah dan Timur. Terus mencapai ke India dan Cina.
Demikian pula setiap lautnya, hingga arah utara dan selatan Jazirah Arab menjadi tempat berlabuh bagi berbagai suku bangsa, pusat pertukaran niaga, peradaban, agama, dan seni.
◆tbc◆
Menulis beginian berasa lagi belajar geografi 😁
Masyaallah ... ternyata Jazirah Arab itu terletak ditengah dunia, gak, sih? Wallahu'alam ya.
Tujuan saya menulis kembali siroh nabawiyyah ini, selain kembali mengingat pelajaran agama yang hanya secuil dulu. Juga, sebagai memperdalam perkenalan dengan Rasulullah ﷺ. Yang kemudian tentu saja, akan diceritakan ulang pada anak-anak, agar mereka mengidolakan yang memang pantas untuk diidolakan.
Karena trio H lebih menarik mendengar gaya bahasa Ibunya dari pada bahasa baku bukunya. Sebegitu sayangnya pada ibu, ya, Nak 😁
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku