Kamu ... sejauh apa pendekatanmu padaNya?
Sudah rutinkah shalat malammu?
Bahkan untuk bangun lebih cepat saja, tidak bisa.
Bisa harusnya, niatmu saja yang tidak kuat.
Bukankah hampir setiap malam, kau terjaga di waktu yang tepat untuk bermunajat padaNya?
Lalu apa? Kamu memilih kembali memejamkan mata.
Kalau begitu, cobalah wajibkan sunnah Dhuha.
Kamu bahkan sudah tahu bagaimana dahsyatnya dampak Dhuha di dalam hidupmu.
Tapi, kau mengerjakannya hanya ketika menginkan sesuatu yang kau rasa berat untuk dipenuhi orang lain.
Bukankah alasanmu si kecil yang tidak bisa ditinggal? Bukannya, dia selalu tertidur di jam Dhuha?
Alasan apalagi? Pekerjaan rumah?
Klise.
Bahkan dua rakaat itu tidak menghabiskan waktu lima menitmu.
Oke. Sunnah yang paling mudah saja.
Beristighfar setiap waktu?
Bertasbih?
Bersyukur?
Bahkan mengerjakannya tidak membutuhkan waktu apalagi uangmu.
Sadarkah kau jika semua itu hanya untuk dirimu sendiri?
Untuk hidupmu sekarang, apalagi nanti?
Ayolah ... lawan rasa malas itu. Semua rasa yang membuatmu berpikir, hanya sunnah.
Kamu pun sadar kalau rasa-rasa itu datang dari syaitan yang terkutuk.
Kemudian apa?
Kamu tetap seperti itu?
Sudah rutinkah shalat malammu?
Bahkan untuk bangun lebih cepat saja, tidak bisa.
Bisa harusnya, niatmu saja yang tidak kuat.
Bukankah hampir setiap malam, kau terjaga di waktu yang tepat untuk bermunajat padaNya?
Lalu apa? Kamu memilih kembali memejamkan mata.
Kalau begitu, cobalah wajibkan sunnah Dhuha.
Kamu bahkan sudah tahu bagaimana dahsyatnya dampak Dhuha di dalam hidupmu.
Tapi, kau mengerjakannya hanya ketika menginkan sesuatu yang kau rasa berat untuk dipenuhi orang lain.
Bukankah alasanmu si kecil yang tidak bisa ditinggal? Bukannya, dia selalu tertidur di jam Dhuha?
Alasan apalagi? Pekerjaan rumah?
Klise.
Bahkan dua rakaat itu tidak menghabiskan waktu lima menitmu.
Oke. Sunnah yang paling mudah saja.
Beristighfar setiap waktu?
Bertasbih?
Bersyukur?
Bahkan mengerjakannya tidak membutuhkan waktu apalagi uangmu.
Sadarkah kau jika semua itu hanya untuk dirimu sendiri?
Untuk hidupmu sekarang, apalagi nanti?
Ayolah ... lawan rasa malas itu. Semua rasa yang membuatmu berpikir, hanya sunnah.
Kamu pun sadar kalau rasa-rasa itu datang dari syaitan yang terkutuk.
Kemudian apa?
Kamu tetap seperti itu?
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku