Lagi bergelut dengan bumbu dapur, atau sedang bermain air bersama kain-kain, lalu tiba-tiba terdengar gedoran pintu dari luar. Auto langsung lari ke depan, mengintip siapa pelaku gedor-gedoran dengan si pintu. Kalau si tamu bisa diajak dari balik pintu aja, gampang, urusan cepat selesai.
Tapi, kalau yang datang mengharuskan kita--perempuan--harus bertatap muka, berarti harus balik lagi ke dalam, ambil hijab. Ya, kalau baju yang sedang dipakai 'aman', cukup pakai hijab. Kalau mood lagi pengen pakai yang fantastis--secara lagi seorang diri-- (haghaghag ...), berarti harus sorong lagi baju lain. Makin lama, dong ya, menemui tamunya.
Mau sharing dikit pengalaman sendiri, ketika menemui situasi tamu datang, atau bertamu.
Jika kondisi harus kembali ke dalam setelah tahu siapa tamu yang datang, jangan lupa jawab salam, lalu bilang "tunggu sebentar", pastikan si tamu mendengarnya. Kemudian, bergegaslah untuk kembali ke depan. Gak usah pake dandan, please ....
Hanya saja, kadang ada sebagian orang tidak mengerti keadaan tuan rumah yang terpaksa lama untuk membukakan pintu. Di sana, akutuh merasa sedih, apalagi ditambah kata-kata yang ... ais, sudahlah.
Jadi ingat sharing teman facebook beberapa pekan lalu.
Bagus juga untuk ditiru, jadi tanpa mengintip, kita bisa tahu, tamunya perempuan atau laki-laki.
Yang jadi masalah adalah tamu yang gak sabaran. Kayaknya di kaca rumah perlu ditempel pemberi-tahuan seperti ini, deh.
Kalau masih tidak sabaran, diamin aja, cape dweeeh!
Nabi ﷺ juga mengatakan, ketika bertamu sudah membaca salam tiga kali, tetapi tidak ada sahutan dari dalam, datang kembali nanti. Mengetuk pintupun cukup dengan ujung jari, tidak menggedor-gedor, apalagi mengintip.
Oke, oke ... jika masih menemui orang bertamu seperti ini, dan mungkin kita terlanjur kesal, dosa gak, sih, didiamin aja? Tenangkan diri sejenak, jangan marah, surga bagiku. Kemudian temui tersangkanya, jangan lupa senyum, sekalipun senyum dengan gigi yang bergemeletuk, muehehehe .... Ingat girls, surga bagimu.
Penting juga, nih, buat yang sudah menikah. Jika tidak ada Paksu di rumah, lalu ada tamu laki-laki, selesaikan urusan di luar rumah. Jangan sesekali mempersilahkan masuk, bisa jadi fitnah.
Itu tadi kalau orang yang bertamu. Bagaimana kalau kita, yang akan bertamu? Amalkanlah pesan Rasulullah ﷺ.
Baiknya, sebelum datang, beritahu tuan rumah dulu. Baca salam cukup tiga kali, mengetuk dengan ujung jari, kemudian tunggu beberapa saat. Simpel 'kan? Berpahala lagi, Insyaallah.
Tapi, kalau yang datang mengharuskan kita--perempuan--harus bertatap muka, berarti harus balik lagi ke dalam, ambil hijab. Ya, kalau baju yang sedang dipakai 'aman', cukup pakai hijab. Kalau mood lagi pengen pakai yang fantastis--secara lagi seorang diri-- (haghaghag ...), berarti harus sorong lagi baju lain. Makin lama, dong ya, menemui tamunya.
Mau sharing dikit pengalaman sendiri, ketika menemui situasi tamu datang, atau bertamu.
Jika kondisi harus kembali ke dalam setelah tahu siapa tamu yang datang, jangan lupa jawab salam, lalu bilang "tunggu sebentar", pastikan si tamu mendengarnya. Kemudian, bergegaslah untuk kembali ke depan. Gak usah pake dandan, please ....
Hanya saja, kadang ada sebagian orang tidak mengerti keadaan tuan rumah yang terpaksa lama untuk membukakan pintu. Di sana, akutuh merasa sedih, apalagi ditambah kata-kata yang ... ais, sudahlah.
Jadi ingat sharing teman facebook beberapa pekan lalu.
Zaman kekhalifahan Turki Ustmani, desain pintu sesuai dengan akhlak dan tuntunan Islam (photo : portal islam) |
Yang jadi masalah adalah tamu yang gak sabaran. Kayaknya di kaca rumah perlu ditempel pemberi-tahuan seperti ini, deh.
Kalau masih tidak sabaran, diamin aja, cape dweeeh!
Nabi ﷺ juga mengatakan, ketika bertamu sudah membaca salam tiga kali, tetapi tidak ada sahutan dari dalam, datang kembali nanti. Mengetuk pintupun cukup dengan ujung jari, tidak menggedor-gedor, apalagi mengintip.
Oke, oke ... jika masih menemui orang bertamu seperti ini, dan mungkin kita terlanjur kesal, dosa gak, sih, didiamin aja? Tenangkan diri sejenak, jangan marah, surga bagiku. Kemudian temui tersangkanya, jangan lupa senyum, sekalipun senyum dengan gigi yang bergemeletuk, muehehehe .... Ingat girls, surga bagimu.
Penting juga, nih, buat yang sudah menikah. Jika tidak ada Paksu di rumah, lalu ada tamu laki-laki, selesaikan urusan di luar rumah. Jangan sesekali mempersilahkan masuk, bisa jadi fitnah.
Itu tadi kalau orang yang bertamu. Bagaimana kalau kita, yang akan bertamu? Amalkanlah pesan Rasulullah ﷺ.
Baiknya, sebelum datang, beritahu tuan rumah dulu. Baca salam cukup tiga kali, mengetuk dengan ujung jari, kemudian tunggu beberapa saat. Simpel 'kan? Berpahala lagi, Insyaallah.
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku