Langsung ke konten utama

Kanan - Kiri, Oke!

Anak 90-an kalau baca judul di atas, auto ingat lawakan empat sekawan di tivi zaman dulu, gak, sih? Tapi, saya gak akan membahas zaman 90-an. Selain memori sudah banyak yang nyangkut di kasur, dapur, sumur ... akun-akun yang isinya mengingatkan kita kembali ke masa-masa bebas, sudah menjamur.

Jadi, maksudnya apa?

Maksudnya, bergerak, yuk! Olah raga, kuy! Itu ajah, muehehehe ....

Kapan terakhir kali dirimu olah raga, meregangkan otot-otot yang kaku karena gaya gerak yang itu-itu saja? Pertanyaan untuk diri saya sendiri, kok. Yang rutin olah raga, saya standing applause, nih. Yang follower saya (halahh), mari kita mulai melemaskan otot dengan santuy.

Sebulan ini, saya lagi rajin download gambar-gambar yoga via pinterest. Yoga senam, ya, bukan lelakik. Unduh aja dulu, nyobanya ntar, hakz.

Berat karena belum memulai. Setelah di mulai, Masyaallah ... terasa badan kembali fresh. Otot-otot yang kaku, setelah keliling-keliling di dalam rumah, terasa lentur lagi. Saya melakukannya, di malam hari, setelah anak-anak tidur. Biar santai.

Meniru dua contoh gambar di atas, efeknya sudah terasa sekali, menjadikan tidur lebih nyenyak karena badan terasa rileks. Mudah-mudahan lebih rutin dan konsisten.

Jadi, ya, Pren, menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 Kemenkes RI, penyakit tidak menular atau PTM (seperti stroke, ginjal kronis, diabetes melitus), merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Penyebab PTM ini adalah kurangnya aktivitas fisik.

Memang, ajal kita sudah ditentukan. Namun, bukankah kita juga disuruh menyayangi diri? Menghargai raga? Ikhtiar? So, olah raga adalah benar satu untuk menyayangi diri. Sayangnya, kebanyakan rakyat +62 menyayangi diri seperti rebahan, makan makanan siap saji (nyentil diri sendiri, kok). Boleh, tapi gak dijadikan jadwal harian juga keless.

Tidak butuh waktu lama juga untuk menurunkan resiko PTM. Kita, orang dewasa, hanya memerlukan 30 menit untuk menggerak-gerakan setiap persendian. Sedangkan untuk anak-anak, 60 menit per hari.

Tahapan yang perlu dilakukan ; pemanasan dan peregangan, selanjutnya gerakan inti, terakhir pendinginan. Lakukan secara bertahap, 3 - 5 kali dalam sepekan.



Tidak butuh keluarin duit, modal gambar dan kemauan yang kuat.

Ayo, bergerak!



Sumber : instagram ayahbunda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y...

Yang Penting Nulis

Kuingin menulis, tapi tidak tahu apa yang ingin ditulis. Sekadar menulis, meluapkan 2 ribu kata yang sepertinya tidak begitu tersalurkan hari ini. Penting? Penting. Biar rasa-rasa yang tak diperlukan tubuh lepas, puas, bebas. Kuingin menulis. Entah itu tentang hati, hidup, atau umumnya yang dibicarakan. Namun, saat ini hati sedang tidak ingin berpikir. Maka, kutulis saja apa yang dirasa kepala. Walaupun hanya serangkai kalimat, bukan kata-kata yang sarat makna. Kuingin menulis y ang kadang mempunyai makna yang tersirat. Namun, kali ini, aku tidak akan menyiratkan suatu makna dalam tulisan ini. Hanya ingin menulis disaat kutak tau harus berpikir apa. Kata-kataku hanyalah biasan kecil dari hati. Sebuah catatan kecil yang kutulis saat mata harus terpejam untuk menjalani hari esok bersama senyuman. Bersama tawa si Kecil. Bersama kasih darimu. Bersama doa untuk yang tercinta.

Me-review

Lama ingin belajar me-review buku. Cukup buku, kalau film mungkin nanti, saat kiddos gak nempel kayak prangko lagi. Nanti juga dicoba melihat kembali (baca : review) sebuah produk. Ini sekarang baru mau belajar. Belum pernah nulis. Jadi, mau mencatat dan menyimpan ilmu tentang me-review di sini. Me-review dalam bahasa Indonesia ; ulasan, atau komentar? Kira-kira seperti itu, ya. Hehehe. Kemarin tanya-tanya ke senior WaG KLIP, cara me-review buku : coba tulis apa bagusnya atau jeleknya apa yang bikin kita merekomendasikan film/ buku tersebut kalau boleh saran 3 poin ini : 1. yang disukai 2. yang ga disukai 3. plot cerita plot di akhir karena orang-orang toh bisa google sendiri bagaimana jalan ceritanya iya atau bahas karakternya bisa bahas penulisnya juga dan karya-karya sebelomnya, kan kemiripan cara mengakhiri ceritanya Sampai di sana, saya paham tapi belum juga mencoba untuk mereview. Hadehh. Kalau kita search di google, banyak. Namun, di sini, saya hanya ...