Di keheningan malam saat mata akan terpejam, terdengar percakapan dari dua suara balita di kamar sebelah. "Badan ibu kayak matahari ya uda, panas." "Iya. Ibu sakit. Ibu sering marah ya." Terdengar nada suara uda yang penuh iba. Hati ini pun terenyuh. Beberapa saat kembali hening. Suara jangkrik dari sebelah dinding kamar yang tadi bersahut-sahutan perlahan berganti dengan suara rintik yang menyegarkan. "Hujan uda." sorak si uni ceria, serempak terdengar mereka melantunkan doa hujan. "Enaknya ibu kayak hujan aja ya uda." lanjut nak gadis lagi. "Apa?" uda terdengar bingung, begitupun saya menanti jawaban si uni. "Iya, ibu enaknya kayak hujan. Sejuk, badan ibu tidak panas." "Iya ya, kalau ibu sehat, ibu ga marah-marah lagi." Ya Rabb ... seketika menetes air mata ini. Izinkan hamba menjadi seperti yang mereka inginkan, menjadi setetes hujan yang menyejukkan dalam keluarga ini. 🍁🍁🍁 Saya termasuk ...
Ketika Kita Menjadi Kata