Akhirnya Ibu berada di fase ini. Fase menyuruh anak shalat, fase buju-membujuk agar mereka mulai membiasakan shalat, fase menahan emosi karena mereka tidak mau menuruti perintah shalat, lalu aku lelah, membiarkan mereka tak shalat.
Lalu, menenangkan diri, "Tak apa, Hasyim masih enam setengah". Dan hati tak henti berdoa agar dimudahkan agar mereka mau melaksanakan shalat tanpa paksaan.
Berbagai cerita dan bujukkan rasanya telah berbuih mulut menghaturkannya. Dahsyat memang bisikkan musuh manusia yang paling nyata itu. Dulunya yang tanpa kita ajak, melihat kita akan shalat mereka mengikuti. Kini saat mereka mulai harus diajarkan shalat ... menyumpahi setan gak dosa 'kan?
Ajarkan anak shalat saat mereka berusia tujuh tahun. Usia sepuluh tahun, jika mereka tidak mengerjakannya, boleh dipukul. Begitu 'kan kata Nabi ﷺ ?
Hal ini sudah diceritakan pada si Uda. Dia diam. Oke, katanya perlu di sounding terus.
"Kita itu hidup untuk shalat, Nak."
"Kalau tidak shalat, tidak ada bedanya kita dengan orang kafir."
"Shalat nantinya yang akan menyelamatkan kita di akhirat."
"Kalau kita tidak shalat, langsung masuk neraka tanpa dihitung dulu dosa kita yang lain. Tapi, kalau kita shalat, baru dihitung dosa-dosa yang lain."
"Kalau tidak shalat, nanti siapa yang mau doakan Ibu dan Ayah?"
"Sekarang, setan sedang ada di tubuh Uda. Mereka memegangi Uda agar tidak shalat, kalau tidak Uda lawan, mereka akan tertawa dapat teman ke neraka."
"Katanya Uda memerangi musuh. Nah, musuk kita yang paling nyata itu, ya setan. Gimana cara melawan setan?"
"Shalat. Mengaji. Bantu Ibu. Bersikap baik."
"Kalau gitu, ayo, sekarang kita lawan musuhnya biar mereka kalah!"
Itu bujukkan hampir setiap waktu shalat. Mungkin ya, semakin semangat Ibu membujuk mereka shalat. Semakin banyak setan laknat itu berbisik di telinga anak-anak.
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
"Mau ke surga atau ke neraka?"
"Surgaaa."
"Kalau gitu, ayo shalat."
"Nanti, Ibu sama Ayah udah jalan ke surga. Uda sama Uni gak jalan-jalan karena gak shalat."
"Kalau kita shalat, Allah akan makin sayang pada kita. Apa yang kita inginkan, Insyaallah dikabulkan Nya."
"Ibu gak mau marah-marah nyuruh Uda shalat. Ibu mau, Uda shalat karena memang ingin hati uda."
"Kita itu butuh shalat, Nak. Shalat itu yang akan menolong kita hidup di dunia, apalagi nanti di akhirat."
Kalau tidak mempan dengan cerita memotivasi ....
"Kalau shalat, Ibu kasih cokelat."
"Kalau shalat, Ibu kasih izin nonton."
"Kalau shalat, nanti kita keliling."
"Kalau shalatnya penuh dari Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya, Ibu belikan kue rancak ada tulisan nama Uda dan Uni."
Kalau tidak mempan dengan sogokkan.
"Shalatlah, Nak. Kalau ndak, tidak boleh main di halaman. Tidak boleh pegang hp. Tidak boleh ini. Tidak boleh itu. Shalat!"
Kalau tidak juga,
Nangih Ibu lai 😭😭
*Ibu nangis ajalah
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku