Langsung ke konten utama

Melatih Kemandirian Anak - Game Level 2

Alhamdulillah...setelah melewati game 1, dan hanya mendapatkan badge dasar (ckck...) tetap bersyukur masih bisa melawan rasa dan pikiran Ga Bisa.
Untuk tidak memperpanjang mukadimah (halahh...), langsung saja saya share latihan kemandirian Hafshah minggu pertama.
Kenapa ibu memilih Hafshah? Begitu banyak terlewatkan perhatian ibu pada Hafshah, entah itu hanya perasaan, kenyataan emosi Hafshah lebih meledak-ledak dibanding Hasyim. Sehingga mengajak Hafshah mengerjakan sesuatu, mempertaruhkan emosi ibu karena emosi Hafshah yang langsung keluar jika tidak sesuai keinginannya, ini yang akan dilatih.

Bismillah. Untuk minggu pertama, dimulai tanggal 30 nov - 6 des, ibu akan melatih Hafshah tidur tanpa menangis dan digendong. Hafshah baru selesai disapih, dampaknya jam tidur terganggu dan tidak mau tidur sendiri.
Alhamdulillah malam ini, walaupun saat mengantuk menyerang Hafshah, sempat menangis minta digendong. Dan tekanan disekitar ibu harus menggendong Hafshah yang membuat emosi meluap hampir melimpah (hakz...), tapi ibu keukeh tidak gendong Hafshah, bukan karena apa-apa sih Hafshah berat ding, gendong setengah jam itu bisa membuat ibu lebih berotot, haghag... belum lagi betis dan tumit minta dipijat, ya ampun malah curhat.

Singkat cerita Hafshah berhasil tidur tanpa menangis (lagi) dan digendong. Memang tidurnya sedikit lebih terlambat, tapi untuk awal ini sudah baik.
Ibu mengikuti semua permainan Hafshah hingga si gadis kecil ini menjadi sangat mengantuk saat bermain, dan rebah. Hohoho...

Selain melatih Hafshah tidur tanpa menangis dan digendong, misi ibu juga Hafshah bisa tidur lebih awal. Untuk rencana besok, Hafshah harus bangun subuh sehingga tidur siang tidak kesorean. Insyaallah, mengantuk tidur malam Hafshah lebih cepat menyerang.
Semoga sukses ibu 2H! Semangaaat!!!



“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu …” (An Nisa: 59)

#hari1
#tantangan10hari
#level2
#kuliahbunsayIIP
#melatihkemandirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y...

Yang Penting Nulis

Kuingin menulis, tapi tidak tahu apa yang ingin ditulis. Sekadar menulis, meluapkan 2 ribu kata yang sepertinya tidak begitu tersalurkan hari ini. Penting? Penting. Biar rasa-rasa yang tak diperlukan tubuh lepas, puas, bebas. Kuingin menulis. Entah itu tentang hati, hidup, atau umumnya yang dibicarakan. Namun, saat ini hati sedang tidak ingin berpikir. Maka, kutulis saja apa yang dirasa kepala. Walaupun hanya serangkai kalimat, bukan kata-kata yang sarat makna. Kuingin menulis y ang kadang mempunyai makna yang tersirat. Namun, kali ini, aku tidak akan menyiratkan suatu makna dalam tulisan ini. Hanya ingin menulis disaat kutak tau harus berpikir apa. Kata-kataku hanyalah biasan kecil dari hati. Sebuah catatan kecil yang kutulis saat mata harus terpejam untuk menjalani hari esok bersama senyuman. Bersama tawa si Kecil. Bersama kasih darimu. Bersama doa untuk yang tercinta.

Me-review

Lama ingin belajar me-review buku. Cukup buku, kalau film mungkin nanti, saat kiddos gak nempel kayak prangko lagi. Nanti juga dicoba melihat kembali (baca : review) sebuah produk. Ini sekarang baru mau belajar. Belum pernah nulis. Jadi, mau mencatat dan menyimpan ilmu tentang me-review di sini. Me-review dalam bahasa Indonesia ; ulasan, atau komentar? Kira-kira seperti itu, ya. Hehehe. Kemarin tanya-tanya ke senior WaG KLIP, cara me-review buku : coba tulis apa bagusnya atau jeleknya apa yang bikin kita merekomendasikan film/ buku tersebut kalau boleh saran 3 poin ini : 1. yang disukai 2. yang ga disukai 3. plot cerita plot di akhir karena orang-orang toh bisa google sendiri bagaimana jalan ceritanya iya atau bahas karakternya bisa bahas penulisnya juga dan karya-karya sebelomnya, kan kemiripan cara mengakhiri ceritanya Sampai di sana, saya paham tapi belum juga mencoba untuk mereview. Hadehh. Kalau kita search di google, banyak. Namun, di sini, saya hanya ...