Hari ini cuma ada satu kejadian yang bisa dibawa menjadi komunikasi produktif antara ibu dan hasyim. Berikut ceritanya..
Uda hasyim baru saja keluar kamar mandi, kayaknya selesai BAK. Lha, si uda langsung main tanpa pake celana.
"Hasyim, pakai dulu celananya."
Pura-pura ga dengar, terus aja main.
"Hasyim, dengar ibu?"
"Pakaikan." ujarnya dari jauh
"Hasyim ngomong sama siapa?"
"Pakaikan bu," ralat hasyim.
"Nah gitu kan enak. Sini.." Hasyim mendekat.
"Hasyim, auratnya ga boleh kelihatan, malu, dosa juga lho. Ntar Allah ga mau dekat hasyim, mau?"
"Kalau Allah ga mau dekat hasyim, ga dapat yang hasyim mau ya bu?"
"Iya, benar. Makanya, abis pipis langsung pake celana. Ga pake celana juga bisa bikin sakit perut."
"Ibu yang pakaikan.." rengeknya.
"Hasyim kan udah bisa sendiri, ga baik kalau ibu bantu terus. Memang kenapa hasyim ga mau pakai celana?"
"Hmm..kenapa ya bu?" serius dia tanya balik.
"Ga susah kan?"
"Iya susah.." jawabnya langsung. Yahh ini karna ibu tanya susah.
"Kalau hasyim mau ibu tolong pake celana, hasyim yang bawa celana ke ibu, minta tolong baik-baik. Gimana cara ngomongnya?"
"Bu, tolong pakaikan celana hasyim bu.."
"Good boy," Ibu mengecup pipi hasyim.
"Cah dud.. Cah dud" tiba-tiba hafshah menyela dari tempat dia main tanpa melihat ke arah kami.
"Haha..iya, hafshah juga good."
Dibandingkan dengan kemarin, hari ini hasyim lebih mendengarkan ibu bicara. Mungkin karena ibu ga pake emosi juga kalo ya, ah jadi ulam :p
Kondisi kejiwaan ibu pun good, sehingga untuk berpikir kreatif mengajak 2H komunikatif dengan ibu cukup lancar. Ngomong-ngomong kondisi kejiwaan, ini yang melelahkan. Ah sudahlah, itu OOT, hehe...alasan.
Menciptakan komunikasi produktif dengan duo batita kuncinya, singkat, jelas, pengendalian diri dan harus sabar.
Ah, mau komprod dengan si ayah belum bisa. Selain ga ada topik yang dibicarakan, si ayah sibuk. Moga-moga besok ada topik..
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Uda hasyim baru saja keluar kamar mandi, kayaknya selesai BAK. Lha, si uda langsung main tanpa pake celana.
"Hasyim, pakai dulu celananya."
Pura-pura ga dengar, terus aja main.
"Hasyim, dengar ibu?"
"Pakaikan." ujarnya dari jauh
"Hasyim ngomong sama siapa?"
"Pakaikan bu," ralat hasyim.
"Nah gitu kan enak. Sini.." Hasyim mendekat.
"Hasyim, auratnya ga boleh kelihatan, malu, dosa juga lho. Ntar Allah ga mau dekat hasyim, mau?"
"Kalau Allah ga mau dekat hasyim, ga dapat yang hasyim mau ya bu?"
"Iya, benar. Makanya, abis pipis langsung pake celana. Ga pake celana juga bisa bikin sakit perut."
"Ibu yang pakaikan.." rengeknya.
"Hasyim kan udah bisa sendiri, ga baik kalau ibu bantu terus. Memang kenapa hasyim ga mau pakai celana?"
"Hmm..kenapa ya bu?" serius dia tanya balik.
"Ga susah kan?"
"Iya susah.." jawabnya langsung. Yahh ini karna ibu tanya susah.
"Kalau hasyim mau ibu tolong pake celana, hasyim yang bawa celana ke ibu, minta tolong baik-baik. Gimana cara ngomongnya?"
"Bu, tolong pakaikan celana hasyim bu.."
"Good boy," Ibu mengecup pipi hasyim.
"Cah dud.. Cah dud" tiba-tiba hafshah menyela dari tempat dia main tanpa melihat ke arah kami.
"Haha..iya, hafshah juga good."
Dibandingkan dengan kemarin, hari ini hasyim lebih mendengarkan ibu bicara. Mungkin karena ibu ga pake emosi juga kalo ya, ah jadi ulam :p
Kondisi kejiwaan ibu pun good, sehingga untuk berpikir kreatif mengajak 2H komunikatif dengan ibu cukup lancar. Ngomong-ngomong kondisi kejiwaan, ini yang melelahkan. Ah sudahlah, itu OOT, hehe...alasan.
Menciptakan komunikasi produktif dengan duo batita kuncinya, singkat, jelas, pengendalian diri dan harus sabar.
Ah, mau komprod dengan si ayah belum bisa. Selain ga ada topik yang dibicarakan, si ayah sibuk. Moga-moga besok ada topik..
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku