Langsung ke konten utama

Proyek Mini ; Buku Bunga Rampai Kebahagiaan

Menulis adalah kesukaan saya sedari zaman merah putih. Berlanjut putih abu-abu, saya menghasilkan dua novel untuk dibaca ulang (baca : print sendiri, simpan sendiri, baca sendiri).

Lalu, saat ini. Belum kepikiran untuk punya buku solo, sih. Tapi, sudah dari pertengahan tahun lalu, saya berniat melahirkan antologi bersama teman-teman literasi IP Padang.

Agaknya, ikhtiar saya belum maksimal memotivasi teman-teman literasi untuk menghasilkan sebuah bunga rampai. Kini, saya akan menjadikannya sebuah proyek mini. Semoga, kelak bisa melahirkan sebuah buku antologi.

Proyek mini ini saya beri judul : BUNGA RAMPAI KEBAHAGIAAN

Ya, nanti buku antologi tersebut akan berisikan tentang cerita-cerita bahagia yang bisa memotivasi dan menginspirasi perempuan-perempuan Nusantara.

Penulisan sebuah cerpen (jika fokus), dalam kurun waktu 30 hari, bisa selesai dengan maksimal 2000 kata. Nantinya, panjang cerpen akan disepakati bersama teman-teman yang ingin berpartisipasi.

Untuk tema, saya tetapkan "Bahagia". Baik itu untuk buku pertama, ke dua dan seterusnya. Kenapa? Karena dengan hati yang bahagia semua tampak indah, pekerjaanpun terasa ringan. Ibu bahagia, anak dan suami pun turut merasakannya.

Di dalam sebuah antologi, diperlukan setidaknya 20 tulisan. Namun, tidak menutup kemungkinan jika hanya 10 tulisan (minimal).

Mewujudkan sebuah antologi juga memerlukan sebuah tim. Selain penulis, menciptakan sebuah buku tentunya memerlukan seorang editor, penanggung jawab, desainer cover, dan tentunya kerja sama dengan rumah cetak.

Sasaran dari bunga rampai ini adalah Ipers Padang khususnya, semua perempuan umumnya.

Waktu pengerjaan untuk sebuah buku antologi, lebih kurang satu bulan. Kemudian proses editing, dan desain layout diperkirakan dua sampai tiga pekan. Proses percetakan, biasanya memakan waktu satu bulan. Maka, perkiraan untuk satu antologi memakan waktu tiga bulan.

Jika terbitan pertama lancar dan banyak peminat, insyaallah setiap tahun akan ada antologi dengan tema yang sama dengan judul yang berbeda. Aamiin.

Tempat penulisan, menyesuaikan penulis di mana dirinya bisa merasa tenang dan bahagia saat menulis. Kemudian, kita kumpulkan di dalam satu soft copy. Untuk percetakan, kita akan melirik penerbit indie, atau jika memungkinkan kita akan berkerja sama dengan IP Pusat.

Sedangkan estimasi dana yang diperlukan, jika kerja sama dengan percetakan indie, lebih kurang memerlukan 250.000.

Parameter keberhasilan bunga rampai kebahagiaan, setiap cerita bisa mengalirkan rasa bahagia, lalu menginspirasi pembaca untuk menjadi selalu  bahagia.

Demikianlah perencanaan proyek mini ini. Semoga dipermudahkanNya untuk mewujudkannya.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y...

Yang Penting Nulis

Kuingin menulis, tapi tidak tahu apa yang ingin ditulis. Sekadar menulis, meluapkan 2 ribu kata yang sepertinya tidak begitu tersalurkan hari ini. Penting? Penting. Biar rasa-rasa yang tak diperlukan tubuh lepas, puas, bebas. Kuingin menulis. Entah itu tentang hati, hidup, atau umumnya yang dibicarakan. Namun, saat ini hati sedang tidak ingin berpikir. Maka, kutulis saja apa yang dirasa kepala. Walaupun hanya serangkai kalimat, bukan kata-kata yang sarat makna. Kuingin menulis y ang kadang mempunyai makna yang tersirat. Namun, kali ini, aku tidak akan menyiratkan suatu makna dalam tulisan ini. Hanya ingin menulis disaat kutak tau harus berpikir apa. Kata-kataku hanyalah biasan kecil dari hati. Sebuah catatan kecil yang kutulis saat mata harus terpejam untuk menjalani hari esok bersama senyuman. Bersama tawa si Kecil. Bersama kasih darimu. Bersama doa untuk yang tercinta.

Me-review

Lama ingin belajar me-review buku. Cukup buku, kalau film mungkin nanti, saat kiddos gak nempel kayak prangko lagi. Nanti juga dicoba melihat kembali (baca : review) sebuah produk. Ini sekarang baru mau belajar. Belum pernah nulis. Jadi, mau mencatat dan menyimpan ilmu tentang me-review di sini. Me-review dalam bahasa Indonesia ; ulasan, atau komentar? Kira-kira seperti itu, ya. Hehehe. Kemarin tanya-tanya ke senior WaG KLIP, cara me-review buku : coba tulis apa bagusnya atau jeleknya apa yang bikin kita merekomendasikan film/ buku tersebut kalau boleh saran 3 poin ini : 1. yang disukai 2. yang ga disukai 3. plot cerita plot di akhir karena orang-orang toh bisa google sendiri bagaimana jalan ceritanya iya atau bahas karakternya bisa bahas penulisnya juga dan karya-karya sebelomnya, kan kemiripan cara mengakhiri ceritanya Sampai di sana, saya paham tapi belum juga mencoba untuk mereview. Hadehh. Kalau kita search di google, banyak. Namun, di sini, saya hanya ...