Manusia : sudah sangat sering terlalu kecewa, namun masih saja berharap pada manusia.
Jika kekecawaan terlalu dalam, barulah dia kembali mengingat Dia. Picik. Tapi katanya manusiawi.
Itu bukan sifat, tapi hati yang belum menyentuh hatiNya. Bisakah jangan lagi berharap pada hambaNya? Padahal jelas, berharap pada Allah tidak akan mengecewakan. Yang ada hanya ketenangan.
Ikhlas, tak ada lagi hati yang tergores. Karena jiwa telah menerima bahwa nanti akan dibalas dengan yang lebih baik.
🍃🍃🍃
Kamu kuat, dengan caramu sendiri.
Tidaklah Allah menciptakan air mata salah satu agar kamu tetap kuat. Karena setelahnya, sudah ada sebuah senyuman yang disediakanNya.
Mengalah bukan berarti lemah, kamu hanya menginginkan ketenangan hati. Namun jangan mengalah jika hatimu telah diusik, hargai dia, seperti dia telah menguatkan disetiap lemahmu.
🍃🍃🍃
Hati, bisakah sedikit saja lihat jiwa yang sering kali meronta ingin dipeluk?
Ingin sebentar saja menikmat bersama dirinya sendiri.
Sesekali, berilah matamu hanya untuk memperhatikanku.
Sesekali, berikan telingamu untuk suaraku.
Sesekali ....
🍃🍃🍃
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku