Langsung ke konten utama

Perpustakaan Digital (curhat)

KLIP. Kelas Literasi Ibu Profesional. Salah satu wadah bagi perempuan yang suka, hobi merangkai kata. Di sini, selain menyetor tulisan setiap hari, juga diadakan reading challenge. Syarat daan ketentuannya, silahkan langsung kunjungi grupnya (KLIP).

Alhamdulillah sebulan kemarin bisa konsisten menulis selama 23 hari, walaupun ada repost. Hingga mendapatkan you are excellent badge, dan masuk ke WAG. Nah, di sinilah saya merasa kecil, jauh tertinggal, untung tidak tenggelam, muehehehe ....

Selain tulisan masih tentang kegiatan harian, palapeh sasak angok. Ternyata, tentang membaca Ibu 3H sangat kerdil (malu akutuh ...). Padahal, begitu banyak situs, aplikasi yang menyediakan bacaan online yang berbobot. Eh, si ibu malah jelong-jelong gak karuan di medsos. Enyah, Bu! Enyahkan yang tidak perlu di baca! Beli buku, bukannya di baca dibiarkan masih terbungkus dengan rapi. Ais ... kesal sendiri.

Bergabung di WAG ini ternyata memotivasi banget untuk tetap menulis, apalagi membaca (apalagi non fiksi). Sepertinya, diperlukan jadwal untuk membaca dan mengunduh aplikasi perpustakaan digital.

Beberapa perpustakaan digital yang rencananya dipergaulkan, heleh ....

iPusnasiJakartaiJateng dan iJogja

Ada juga yang lain, coba main ke lendyahasshi deh. Ini aku bermaksud langsung nyimpan link di sini. Hehehe ....

Nambah lagi deh misi tahun ini, tidak hanya konsisten menulis, tapi juga membaca.

Sekian dulu, deh. Selamat membaca ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y

ku persembahkan untuk...

Alhamdulillahirabbilalamin... akhirnya zii terbebas juga dari kertas-kertas bermasalah [istilah skripsi oleh 2 sobat maya..] mau pamer halaman persembahan ni ceritanya, reading-reading aja yah :) “Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.  (QS. Lukman: 27) Alhamdulillahirrabil’alamin Sebuah langkah usai sudah Satu cita telah ku gapai Namun… Itu bukan akhir dari perjalanan Melainkan awal dari satu perjuangan Setulus hatimu mama, searif arahanmu papa Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalanku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malam mu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,

Reuni (POV Dezia)

Aku mengatakannya sebagai preman kampus tapi dia dikenal sebagai kapten. Rambut panjang sebahu, wajahnya seroman rambo, sangar tapi tampan. Tidak ada yang tidak mengenalnya, bahkan angkatan setelah dia lulus. Kata teman perempuannya sikap kapten Gema itu membuai tapi bangsat. Kata teman laki-lakinya Gema itu teman yang asik disegala suasana. Maka tak heran saat ini semua mata tertuju padanya yang berjenggot dan bercelana cingkrang, juga aku yang berniqab. Semua orang seakan tidak percaya pada apa yang dilihatnya. "Wess ... akhirnya Kapten kita hadir juga." Sapaan dari arah barat menghentikan langkah kami. Genggaman di tanganku terasa semakin erat saat langkah dibimbing Bang Gema ke arah panggilan tadi. Aku mengenal mereka sebagai teman dekat Abang selama kuliahnya. Sama-sama salah jalan. Dulu. Sindiran dan tawa menjadi pembuka saat kami sampai di sana. Beberapa kali tertangkap Abang melirik ke arahku. Aku tahu dia khawatir, aku bahkan lebih mengkhawatirkan hati kusendiri. Deg