Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

CLBK

"Ciee ... yang baru ketemu mantan." Alia yang baru saja kembali dari istirahat siangnya, disambut oleh kalimat kepo terselubung dari Tia. Mataku beralih pada Tia yang tampak sedikit terkejut, terlihat dari terhentinya langkahnya, tapi langsung bisa mengendalikan diri. Seperti biasa, ada saja topik bulian dari Tia untuk Alia. Dibilang mereka pernah punya masalah sebelumnya, tidak. Memang dasar Tia saja yang suka resek. Aku pun pernah jadi korbannya Tia, tapi cewek komersil itu kesal sendiri karena tak kuladeni. "Aku speechless , lho. Mbak Tia segitu perhatiannya sama aku." Beda denganku, Alia nagih membalas cemoohan dari Tia. Aku salut pada Alia yang selalu santai menghadapi sikap setiap teman. Bahkan, kepada seorang pembuli seperti Tia. "Aku pernah down , kok. Tapi, kucoba untuk melawannya dengan berpikir positif. Karena sejatinya, jiwa positif kita itu lebih banyak disediakan Allah daripada aura negatif. Bersedih boleh, larut jangan." Begitu j

Botol Harapan (Kapsul Waktu)

Proyek mini dari Kampoeng Komunitas wow bagi saya. Jujur, saya baru mengenal kapsul waktu ini, ya, karena proyek ini. Selama ini, yang sering saya baca untuk mewujudkan sebuah harapan adalah ditulis, lalu ditempel di tempat yang sering terlihat. Dengan kapasitas yang sering tampak, memotivasi diri untuk mewujudkannya. Gitu .... Pernah melakukannya? Cuma ditulis tapi tidak ditempel. Bertemu kapsul waktu, saya auto search . Ternyata, maksud dari kapsul waktu umumnya adalah cara menyimpan barang-barang berharga, atau sebuah kenangan untuk generasi berikutnya. Beda dengan kapsul waktu ala kampoeng komunitas. Di sini, kami mengisi kapsul waktu dengan harapan-harapan untuk waktu yang akan datang. Diawali dengan tulisan keadaan sekarang. Untuk membuat kapsul waktu tentunya butuh benda berbentuk kapsul atau bisa menggunakan botol. Saya langsung ingat botol parfum yang masih tersimpan di atas lemari. Iya, masih ada isinya. Kemana saya buang? Saya semprotkan ke seluruh penjuru ru

Work at Home

Ceritanya Ibu 3H pengen seperti orang-orang kantoran yang sekarang lagi work from home . Karena, Ibu memang stay at home , ya ... itu, at home . Apa, sih? 😅 Ini bukan tentang pekerjaan saya, gak usah dibahas, berat dan gak akan nemu ujungnya. Sedikit sharing bagaimana Hasyim si Anak TK belajar di rumah. Masih TK, kan? Kenapa ikut-ikutan belajar di rumah? Karena saya, tidak ingin waktu mereka terbuang percuma. Saya pun, mengambil kesempatan untuk menambah pahala. Sudah hampir setahun, Hasyim belajar mengaji dengan Mualimahnya di sekolah. Sekarang, ada waktu saya, kenapa tidak? Sebenarnya, sebelum Hasyim TK, si Uda ini sudah mulai beraktivitas ala-ala Ibu di rumah, tapi tidak ibu paksa. Kalau mau, Alhamdulillah, kalau tidak ya, tidak apa-apa. Namun, sekarang, memang ada sedikit paksaan tapi, ibu memulai dulu dengan cerita. Jika tidak mempan, lanjut dengan iming-imingi hadiah. Biasa, sih, manjur kalau sudah dijanjikan hadiah. "Ikhlas, kan, Hasyim baca Iqra-nya?&

Tempat Ternyaman

Dulu, ketika belum berbontot, suka sekali setelah shalat langsung tidur di sajadah, masih lengkap memakai mukena. Nyaman. Kini, kebiasaan itu telah berubah menjadi posisi duduk. Di sana, di sajadah yang masih menghadap kiblat, dengan mukena yang tetap dipakai. Nyaman. Duduk bersimpuh, sendiri, namun terasa ada yang menemani. Bicara apa saja, sekalipun otak yang over thinking, seolah tetap didengarkan. Nyaman. Apalagi, di saat hati sedang galau. Masyaallah, diri ini semakin nyaman duduk berlama-lama di sajadah. Dan ditutup dengan sujud syukur ataupun mohon ampun. Karena, hati kecil itu tau, Engkau selalu ada.

Keadaan Ini

Tadinya, saya tidak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana. Bagaimana ributnya para politikus dan pemerintah dalam berebut kursi kekuasaan. Atau, sesuatu yang sedang tren. Bahkan, dua pekan lalu, saya tidak mengerti apa itu covid-19. Toh, gak ada pengaruhnya dengan kami, atau keluarga tercinta. Namun, semakin ke sini, virus itu semakin meresahkan. Kemudian, harus mengikuti berita tentang virus tersebut. Di sini, saya ingin memberi jejak. Kelak, akan dibaca ulang, atau dibaca oleh siapapun nantinya. Bahwa, Indonesia pernah darurat virus. Bukan hanya Ibu Pertiwi, tapi dunia, yang mengharuskan beberapa daerah, bahkan negara harus lockdown . لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ  Menghadapi polemik seperti saat ini, belum pernah saya rasakan sebelumnya. Baru kali ini. Rasanya, sedikit menakutkan dan bisa memancing datangnya stres. Beruntung, Sumatera Barat belum mendapat kasus. Na'udzubillah . Jangan sampai ya, Rabb . Walaupun begitu, kami tetap was-was. Tetap sedih

I Wanna Lonely

Adakala, ibu ingin menjauh sejenak dari anak dan suami. Bukan untuk waktu yang lama. Cukup untuk sekedar rileksasi, atau mengambil nafas dari aktivitas yang ... membosankan? Entah. Ingin berkata bosan, nyatanya kadang menyenangkan. Atau sebentar saja, ingin mengosongkan otak yang seringkali over thinking . Katanya, saat rasa bosan dan kepala terasa panas, berarti kamu sedang jauh dariNya. Benar. Tapi, manusiawi, ibu butuh waktu sendiri. Bercengkerama dengan diri sendiri. Menangis sendiri. Tersenyum sendiri. Tanpa ada gangguan apapun. Ya, apapun. Kadang, itu bukan sekedar ingin, sudah merasa butuh. Lalu, apa yang terjadi pada ibu jika tidak mendapatkannya? Emosi. Merasa jengah saat anak-anak masih saja menempel. Kemudian? Menyesal. Please ... I wanna lonely, just a minute. Just a minute. Give me.

Kamu

Allah mempertemukan kita di waktu yang tepat, bagiku. Saat itu, rasa yang tak biasa belum begitu menjiwa. Hanya saja, batin ini nyaman saat bersamamu. Tidak ada keraguan saat dirimu ingin memperjelas ikatan di antara kita. Semestapun seolah memperlancar saat engkau mengucap janji suci.  Barakallahu fiikum . Dan ... hari-hari itu kita lalui. Manis, pahit, bahkan pedas pernah kuterima darimu. Kuterima, ikhlas, walau pasti ada tangis yang tersembunyi darimu. Namun, semua adalah ajaran bagiku dalam bersikap, menghabiskan hidupku bersamamu. Kemudian, Allah dengan caranya, menunjukkanku bagaimana mencintaimu. Tidak berlebihan, apa adanya, tentunya mencintaimu karena Dia Sang Penguasa Hati. Bukan berarti, kuselalu mengingat kesalahanmu, tidak. Manismu 'kan jadi mimpiku, pahit itu 'kan kulenyapkan tanpa tersisa. Selalu kucoba. Jika saja manis selalu terasa, mungkin aku tidak tahu bagaimana rasanya pahit. Mungkin ... aku lupa siapa yang memberi rasa-rasa indah itu. Ak

Hijrah Rasa (3)

Sebelumnya → Hijrah Rasa (2) Setelah upacara penerimaan siswa baru yang dihadiri seluruh keluarga SMA tadi di lapangan, kini murid-murid baru tersebut melakukan sedikit permainan di dalam kelas untuk saling mengenal, tentunya didampingi oleh senior. Sejauh ini, semua aman menyangkut urusan rasa di hati Qia. Entah pada Gita, Gema yang lebih dahulu menjadi warga sekolah ini, alias kakak kelas, seringkali menampakkan batang hidungnya. Lalu, mereka senyum malu-malu kucing. Elah. "Cape dweh! Si bulet ungu mulai bergerilya, nih," komentar Qia saat kedapatan Gita kembali tersenyum ke arah jendela. Karena apalagi kalau bukan ada dengungan suara di luar sana, a.k.a Gema. " What ? Baru beberapa jam, lo udah dikuasainya, Qi? ... ber-ba-ha-ya." "Gak usah, sok ngeles." Qia memutar bola matanya, jengah. "Dengar, ya, sahabat sehidupku. Selama aku masih kamu anggap teman, selama itu pula Gege gak bisa berduaan denganmu." "Abang, Qi. Dia lebih ge

Sakit

Allah ﷻ sedang menunjukkan kasihNya pada saya. Sudah hampir sepekan kulit tiga jari tangan kiri ini infeksi. Terserang bakteri. Tiba-tiba melepuh, bernanah lalu mengelupas. Sakitnya? Subhanallah ... perih. Hasil tanya google, di situs halodoc, penyakit ini bernama  Impetigo bulosa ; timbul bintik-bintik berisi cairan yang terasa nyeri dan membuat area kulit di sekitarnya terasa gatal, yang akan pecah dan meninggalkan kerak berwarna kekuningan dalam waktu beberapa hari. Mirip itu. Udah tanya doktet secara langsung, kok. Tapi, bu dokternya gak bilang nama penyakitnya. Dikasih salaf dan obat minum. Sesekali keluhan itu terlontar juga. Manusiawi. Namun, segera beristighfar. Teringat kesabaran Nabi Ayyub dengan sakit kulitnya yang sangat lama. Sungguh, betapa dahsyatnya kesabaran yang dianugerahkan Allah ﷻ kepada Beliau. Berharap diri ini bisa meniru ketabahan dalam menikmati sakit ini. Jika sakit itu datang, bagi saya, teringat dosa-dosa yang mungkin semakin banyak. Begitu saya

Sebenarnya, Mie Instant Itu ....

Salah satu temannya me time para emak adalah mi instan, betul? Isu selama ini mi instan salah satu penyebab penyakit tidak menular, membuat semua orang was-was jika ingin memakannya, tapi tetap aja dimakan. Enak, sih .... Baru-baru ini, ada artikel mengungkapkan fakta dari mi instan. Info ini sedikit melegakan, bagi saya khususnya. Berikut beberapa faktanya : Ciek Saat merebus mi instan, air rebusan akab berwarna putih. Kabarnya itu karena mi ada lapisan lilinnya, faktanya air rebusan mi putih karena mi mengandung zat pati yang berasal dari tepung terigu sebagai bahan dasar pembuatan mi. Duo Memasak mi sekalian dengan bumbunya akan kenyebabkan kanker. Ini adalah hoax. Faktanya , pada petunjuk cara memasak, bumbu mi dimasukkan saat mi sudah matang. Ini dimaksudkan untuk menjaga cita rasa bumbu tetap gurih. Tigo Ternyata, mi tidak memakai bahan pengawet seperti lilin. Mengawetkan mi instan adalah dengan cara dikeringkan . Mi yang dibuat dari tepung terigu, setelah dic

Ibadah Haji Ditiadakan 😱

Beberapa hari ini saya dikejutkan dengan kabar, semakin sedikitnya orang-orang tawaf di ka'bah. Lalu, diikuti dengan caption , ... salah satu tanda kiamat semakin dekat. Dalam hati, masa' sih? Rasanya, gak ada dalil yang mengatakan demikian. Hari selanjutnya, baru baca berita, ternyata ... Makkah memang sedang disetrilkan. Pemerintah Saudi memang menutup untuk sementara visa umrah untuk semua negara. Dan memang, setiap dhuha, tim clear and clean di sana bekerja, karena di waktu itulah jamaah sedang sarapan. Kalau untuk mentiadakan ibadah haji tahun ini, belum pasti. Netizen memang selebay itu, ya, ternyata. Bicara, ditutupnya ibadah haji, dalam sejarah pernah terjadi hingga 40 kali. Diantaranya, Tahun 930. Hajat aswad dicuri sekelompok Syi'ah saat musim haji. Jamaah dibunuh, dan bongkahan batu ini dicuri. 22 tahun setelah disimpan di Hajr, batu muliah ini dikembalikan ke tempatnya. Tahun 983. Perselisihan bani Abbas dan bani 'Abbid. Tahun 1257. Penduduk H

Sunnah yang Diwajibkan

Muhasabah Diri Dulu, kalau mengingat tentang hukum suatu ibadah adalah sunnah, maka cenderung ditinggalkan. Cuma sunnah, gak apa-apalah, gak dikerjain gak dosa juga. Kini, baru terasa ... yang katanya 'hanya' sunnah, begitu banyak manfaatnya untuk diri sendiri kelak di akhirat, ataupun untuk kehidupan yang fana ini. Salah satu manfaat sunnah, adalah sebagai penambal kesalahan-kesalahan disaat melaksanakan ibadah wajib. Nah, kalau yang wajib saja tidak sempurna, lalu yang sunnah tidak dikerjakan pula. Apakah akan ibadah wajib itu dibiarkan rusak? Sementara, kelak akan diperhitungkan. Astaghfirullah ... Astaghfirullah ... Astaghfirullah .... Ibadah sunnah itu sendiri begitu banyak pahalanya. Tahukah kamu, ada amalan sunnah khusus di hari Jumat? Pertama : memperbanyak shalawat Nabi Dari Abu Umamah, Rasulullah ﷺ bersabda أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَا

Tanpa Cinta [?]

Sebenarnya ini ide gila. Bekerja sebagai asisten rumah tangga saat libur semester. Demi sebuah gadget. Smartphone yang proposalnya ditolak mentah-mentah oleh bokap. Lalu diikuti kultum yang sudah kuhafal intinya. Buat apa? Kalau cuma mau eksis di media sosial, yang ada dosa buat kamu. Perempuan itu aurat. Setan akan membuatmu lebih cantik jika dilihat sama yang bukan mahrammu. Lagian, nanti ada lagi proposal minta jajan naik. Aku, no! Kira-kira gitu isi kultum bokap. Kenapa gue share ? Biar kamu-kamu perempuan juga kena kultum relay . Muehehehe ... tapi, yang disampaikan bokap gue, benar 'kan? Gue agak tersentil sama kata-kata terakhir beliau. Gadget itu cuma membuat dompet menipis. Duit keluar, tapi gak ada yang bisa masuk. Benar juga, gue mikir gimana bisa beli kuota tanpa uang? Maka, tatkala duduk sendirian di tepi pantai, heleh ... gue bertemu sepasang insan berusia senja yang tampak jelas di wajah mereka guratan kesedihan. Singkat cerita, gue akhirnya kenalan sama m

Hari Ini

Hari yang dimulai dengan rengekan anak itu ... hanya ibu yang tau rasanya. Diri yang sudah dibuat sabar, bahkan istighfar sekaligus, ditambah komentar yamg sebenarnya makin bikin kesal. Mau bilang, coba diposisi saya jelas gak mungkin. Ya udah lepaskan, biarkan, diam saja sekedar mengontrol diri. Tahan diri biar gak ngomong, karna sekali ngomong bisa melayang semua-muanya, hahaha .... Memang ada saat ketika kesal berada dipuncak kepala, mau teriak 'gak usah komentar', cuma nambah dosa dan makin kesal. Diam satu-satunya cara melawan semua situasi. Biarkan anak-anak melakukan yanh mereka suka, lepaskan saja. Menenangkan diri itu sebentar kok, istighfar aja banyak-banyak. Tapi, tetap saja saya paling gemes jika mereka menangis gak jelas, apalagi pake gantian. Ya Allah ... mau ikutan nangis juga jadinya 😂 Ibu lagi latihan bagaimana semua hal menjadi menyenangkan bagi 2H. Gak gampang ternyata. Buktinya ibu gagal membujuk hasyim yang lagi mogok mandi pagi ini 😁 Jika sudah

Transfer Antar Bank Tanpa Biaya Administrasi, Mau?

Enam ribu lima ratus rupiah itu cukup besar, lho, bagi seorang IRT seperti saya. Bisa dapat bengbeng berapa batang, coba? Hehe .... Maka akan sangat perhitungan saat belanja online tapi transfernya beda bank. Hadeh .... Jadi, kemarin beli buku via facebook ke Uni seseakun. Dianya menyediakan layanan flip . Saat transfer, nebeng teman (muehehehe ...), saya tanya, "pandai pake flip, gak? Ini, orangnya ada flip." "Coba, minta buatin flipnya, Zi." Saya benaran tidak tahu sama sekali ini. Dengan pedenya, sesuai instruksi teman, saya minta buatkan flip dari penjual tersebut. Tak lama, si Uni balas. Silahkan, Kakak. Wuihh ... keren, sama sekali tidak kena administrasi. Besoknya, belanja online lagi, nih. Beda bank. Tanya pake flip, gak? Jadi ketagihan, deh. Dari pada setiap penjual saya suruh pake flip, mending buat akun sendiri. Berikut hasil kepo-kepo tentang flip yang saya dapat dari google dan facebook . Flip adalah sebuah aplikasi untuk t

Ibu Profesional Itu, yang Bagaimana, Sih?

Mantra Ibu Profesional dari Institut Ibu Profesional, adalah banyak beraktivitas dan ngobrol bareng bersama suami dan anak . Sesuai postingan sepekan yang lalu tentang menuju produktif, sekarang saya mencoba merinci indikator seorang ibu profesional itu bagaimana, sih? Sesuai arahan dari Kampoeng Komunitas, maka saya buat indikator tersebut secara SMART. Spesifik/ unik, dan detail Measurable (terukur) Achievable (tidak terlalu sulit, juga tidak terlalu gampang) Realistic (sesuai kegiatan sehari-hari) Timebone (ada batas waktu) Manajemen waktu → Waktu tidak akan pernah kembali. Gunakan memperbanyak ibadah dan aktivitas yang lebih menghasilkan. Gadget bukanlah pengisi waktu luang. → Pemakaian gadget ; pagi setelah anak-anak berangkat sekolah. Siang, saat anak-anak tidur siang. Malam, sejenak, sebelum tidur. Komunikasi dengan Pasangan Setiap terlihat ada kesempatan, duduklah di samping pasangan. Memang, adakala, pasangan tidak sedang berada di mood untuk sharing atau