Langsung ke konten utama

Andai Aku Seorang

Ada yang seru di kelas literasi IP Padang malam ini. Ide salah satu bunda hebat yang terinspirasi dari grup kepengurusan Ibu Profesional, secret party. Menulis mendadak, tanpa berpikir detail, bagusnya gimana, setelah gambar dibagikan.

Dari permainan ini, saya bisa menilai diri sendiri. Ternyata saya, tidak bisa berpikir cepat. Saya seseorang yang ingin memberikan sesuatu yang terbaik, jika masih diberi waktu. Untuk melakukan sesuatu, saya harus berpikir terlebih dahulu (mungkin membutuhkan waktu).

Saya salut pada teman yang bisa langsung menuliskan apa yang dipikirannya setelah melihat gambar. Pada kegiatan sehari-sehari, seringkali saya menginginkan berpikir cepat seperti itu, hanya saja, setelahnya ada rasa sesal atau ... perasaan tidak puas.

Nah, dari gambar yang dibagikan, jadi banyak andai aku menjadi ini dan itu di kepala. Awalnya saya mau buat, andai aku seorang suami (bhuahaha). Lalu, andai aku seorang yang miskin (na'udzubillah). Kemudian, andai aku seorang diri (kayak berlagu lagi). Andai aku seorang single parent. Dan banyak lagi ....

Setelah menimbang-nimbang, kenapa negatif semua? Kenapa tidak tulis kata yang menjadikan seseorang berpikir positif, setidaknya untuk diri sendiri? (Saya tersadar saat menulis ini, ternyata kata negatif masih ada di diri ini).

Akhirnya saya menulis, Andai aku seorang yang ... memiliki tanah luas ... memiliki pekerja yang banyak ... maka akan kubangun rumah yang layak untuk mereka. Ini, adalah niat terpendam semenjak gadis dulu.

Yang perlu diingat, dalam keseharian, kita dilarang untuk berandai-andai yang gaes. Ini Rasulullah langsung, lho, yang bersabda. Tujuannya agar kita tidak terlena dengan sesuatu yang semu. Silahkan search hadist tentang larangan berandai-andai.

Sekian dulu, semoga bermanfaat ♡

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y

ku persembahkan untuk...

Alhamdulillahirabbilalamin... akhirnya zii terbebas juga dari kertas-kertas bermasalah [istilah skripsi oleh 2 sobat maya..] mau pamer halaman persembahan ni ceritanya, reading-reading aja yah :) “Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.  (QS. Lukman: 27) Alhamdulillahirrabil’alamin Sebuah langkah usai sudah Satu cita telah ku gapai Namun… Itu bukan akhir dari perjalanan Melainkan awal dari satu perjuangan Setulus hatimu mama, searif arahanmu papa Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalanku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malam mu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,

Reuni (POV Dezia)

Aku mengatakannya sebagai preman kampus tapi dia dikenal sebagai kapten. Rambut panjang sebahu, wajahnya seroman rambo, sangar tapi tampan. Tidak ada yang tidak mengenalnya, bahkan angkatan setelah dia lulus. Kata teman perempuannya sikap kapten Gema itu membuai tapi bangsat. Kata teman laki-lakinya Gema itu teman yang asik disegala suasana. Maka tak heran saat ini semua mata tertuju padanya yang berjenggot dan bercelana cingkrang, juga aku yang berniqab. Semua orang seakan tidak percaya pada apa yang dilihatnya. "Wess ... akhirnya Kapten kita hadir juga." Sapaan dari arah barat menghentikan langkah kami. Genggaman di tanganku terasa semakin erat saat langkah dibimbing Bang Gema ke arah panggilan tadi. Aku mengenal mereka sebagai teman dekat Abang selama kuliahnya. Sama-sama salah jalan. Dulu. Sindiran dan tawa menjadi pembuka saat kami sampai di sana. Beberapa kali tertangkap Abang melirik ke arahku. Aku tahu dia khawatir, aku bahkan lebih mengkhawatirkan hati kusendiri. Deg