Aku ingin menjadi penulis terkenal, yang setiap tulisannya disukai para pembaca. Tidak hanya sekedar pujian pada tulisanku, aku bertekad diriku pun disanjung.
Maka aku bergabung ke semua grup kepenulisan online, bahkan mencakup literasi. Setiap tulisan anggota grup kubaca, kupelajari, lalu kulatih menulis dengan tema yang sama.
Bangun tidur, siang hari, senja, bahkan mata hampir terlelap kuberusaha untuk selalu merangkai aksara. Tulisan yang kupos di setiap akun media sosial mulai mendapatkan respon yang heboh dari teman-teman sesama penulis. Tidak hanya mempublish tulisan, kumenyempatkan diri untuk memberi jejak pada tulisan teman-teman. Memberi react atau komentar yang tentu tujuanku agar dikenal.
Setahun kemudian.
Keinginanku tercapai. Memiliki tulisan yang disukai para pembaca, pun diri yang selalu disanjung mereka. Namun hatiku masih belum merasa puas, karena setiap postinganku belum mencapai react atau komentar ribuan, seperti para penulis yang hanya curhat itu.
Aku semakin sering update tulisan atau sekedar mempos kegiatan yang sedang kukerjajan. Namun tetap saja react dan komen yang kudapat hanya ratusan.
Setiap hari ada yang terasa kurang di hati ini. Rasanya dinding beranda itu sudah penuh aku corat coret, tapi kenapa hatiku merasa tidak cukup juga?
Sejenak terdengar bunyi pintu dibuka. Melihat siapa yang menatap, wajahku seketika semringah. "Mama!" Aku menghampiri beliau dan bergelayut manja. "Aku butuh dinding beranda baru. Lihat, dinding kamarku sudah penuh."
Namun tatapan yang diberikan malah tatapan sendu, tampak sekali kesedihan yang dia rasakan. "Nak, kita ke rumah sakit, ya?"
Dahiku berkerut mendengar penuturan yang sama sekali tidak kumengerti, tetapi perasaanku langsung bergejolak saat tiga orang laki-laki berpakaian putih datang menghampiri.
Sesaat sebelum orang-orang berpakaian putih itu menyeretku keluar rumah, kutatap dinding kamar yang bercat biru putih. Gambar hati berwarna merah, wajah orang tertawa, dan jempol berwarna biru mendominasi dinding yang penuh dengan angka. Setidaknya aku sudah mendapatkan ribuan like, love di dinding itu senyumku puas dan tertawa lepas.
Komentar
Posting Komentar
Komentar darimu membangun Imajinasiku