Langsung ke konten utama

Tentang Dialog (Lagi)

Sebelumnya aku pernah menulis sedikit tentang dialog untuk kelas literasi dan bahasa WAG IP Padang. Kali ini, Ruang Ibu akan mengulang sedikit penjelasan tentang dialog untuk berbagi materi di WAG KLIP (pusat punya ini). Tentunya ada sedikit tambahan dari yang sebelumnya.

Selain untuk berbagi materi, tulisan ini juga sebagai pengikat ilmu, serta mengasah kembali cara menulis dialog dalam sebuah tulisan fiksi. Singkat cerita, sudah berbulan-bulan aku tuh gak nulis fiksi (nyengir).

Aku anak kemarin senja di dunia literasi mengartikan dialog seperti berbicara langsung, tatap muka, terlihat bibirnya bergerak, bahkan kecipratan hujan lokal #eh.

Jika ngobrol langsung itu dituang ke dalam aksara, kalimat yang diucap itu diapit oleh tanda kutip dua (" ").

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan dalam menuliskan sebuah dialog?


Utama perhatikan tanda baca. Tau dong, apa saja tanda baca?

1. Tanda petik dua (" ") ; wajib ada diawal dan diakhir kalimat dialog.

2. Titik ; digunakan saat dialog telah selesai.

3. Koma ; digunakan saat dialog diikuti oleh dialog tag.

4. Tanda tanya

5. Tanda seru

6. Interrobang ( ?! atau !? juga ?!? atau !?!) ; merupakan gabungan dari interrogative atau tanya dan bang yang artinya seruan. Maka, interrobang sering digunakan untuk mengakhiri sebuah dialog yang berupa pertanyaan retoris atau pertanyaan simultan dan seru.

Tanda baca ini tidak ditemukan dalam PUEBI, tetapi sering digunakan oleh penulis fiksi.

Misal :

"Apa?! Uangnya hilang! Kamu gak bohong, 'kan?!" pekikku tak percaya, mendengar pengakuannya.

Jadi, selain interrobang, jangan gunakan tanda baca double, hindari !! atau ??. 


Setelah memperhatikan tanda baca saat menulis dialog, sekarang kita kenali lebih lanjut jenis dialog.


4. Dialog Tidak Selesai

Ada kala saat kita bicara, pembicaraan kita terputus, ya 'kan? Penyebabnya bisa dari yang ngomong, atau karena orang lain. Jika pembicaraan tidak selesai tersebut ditulis, maka jadinya seperti berikut :

"Ucapannya ... sangat menyakitkan," ungkapku ragu.

"Ucapannya sangat menyakitkan. Dia bilang ...." Aku tidak mungkin berkata jujur.

→ dialog tidak selesai yang berasal dari pembicara.

Contoh di atas menggunakan elipsis atau tanda titik tiga (…). Kaidah penggunaan elipsis yaitu diawali dan diakhiri spasi. Untuk dialog yang diikuti dialog tag, elipsis diakhiri tanda koma. Sedangkan tanda baca titik dipakai jika dilanjutkan narasi.


Contoh lain dialog tidak selesai yang disebabkan oleh orang lain menggunakan tanda pisah atau en dash ( - ).

"Ucapannya sangat menyakitkan. Katanya-"

"Dia bilang apa?" cecar Abang tidak sabar.


5. Dialog Dalam Dialog

Keadaan dimana seseorang menyampaikan pesan orang lain saat sedang berbicara. Dialog dalam dialog menggunakan tanda kutip satu atau tunggal ( ' ' ).

Misal :

"Dek, mama bilang ke Kakak, 'Jangan percaya pada laki-laki manapun.' Terdengar ekstrim banget, sih, tapi emang benar." Kakak terlihat manggut-manggut sendiri.


6. Dialog Terjeda

Bicara juga bisa dijeda 'kan? Atau istirahat tapi gak pake lama. Berikut jika dituang dalam bentuk tulisan :

"Dek, mama bilang ke Kakak, 'Jangan percaya pada laki-laki manapun,' kemarin," ucap Kakak. Lalu terlihat keningnya berkerut, "terdengar ekstrim banget sih, tapi emang benar." Kemudian dia manggut-manggut sendiri.

→ dialog terjeda di atas terputus oleh dialog tag.


Contoh lain dialog terjeda karena aktivitas. Keadaan ini menggunakan en dash ( - ).

"Dek, mama bilang ke Kakak, 'Jangan percaya pada laki-laki manapun,' kemarin"-Kakak meneguk teh yang telah tinggal separo. Lalu kembali bicara-"terdengar ekstrim banget, sih, tapi emang benar." Kakak terlihat manggut-manggut sendiri.

Sumber :

FBG Komunitas Bisa Menulis, oleh : Arie Singawidjaya


Gak bingung 'kan? Hebaaat.

Aku iya, hakz.

Namun jika terus menulis, akan mengerti dengan sendirinya.


Ada yang bertanya kenapa dimulai dari nomor empat?

Seperti yang sudah kutulis di awal, sebelumnya sudah pernah menulis tentang dialog.

Boleh dikunjungi link ini, ya, manteman. Tidak mungkin disalin-tempel lagi di sini.

dialog

Pada postingan tersebut, aku baru menemukan tiga jenis dialog. Kemarin pas banget ada yang berbagi materi tentang dialog. Maka, kulanjutkan dengan nomot empat di sini.


Correct me if I'm wrong.

Thank you.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y...

Yang Penting Nulis

Kuingin menulis, tapi tidak tahu apa yang ingin ditulis. Sekadar menulis, meluapkan 2 ribu kata yang sepertinya tidak begitu tersalurkan hari ini. Penting? Penting. Biar rasa-rasa yang tak diperlukan tubuh lepas, puas, bebas. Kuingin menulis. Entah itu tentang hati, hidup, atau umumnya yang dibicarakan. Namun, saat ini hati sedang tidak ingin berpikir. Maka, kutulis saja apa yang dirasa kepala. Walaupun hanya serangkai kalimat, bukan kata-kata yang sarat makna. Kuingin menulis y ang kadang mempunyai makna yang tersirat. Namun, kali ini, aku tidak akan menyiratkan suatu makna dalam tulisan ini. Hanya ingin menulis disaat kutak tau harus berpikir apa. Kata-kataku hanyalah biasan kecil dari hati. Sebuah catatan kecil yang kutulis saat mata harus terpejam untuk menjalani hari esok bersama senyuman. Bersama tawa si Kecil. Bersama kasih darimu. Bersama doa untuk yang tercinta.

Me-review

Lama ingin belajar me-review buku. Cukup buku, kalau film mungkin nanti, saat kiddos gak nempel kayak prangko lagi. Nanti juga dicoba melihat kembali (baca : review) sebuah produk. Ini sekarang baru mau belajar. Belum pernah nulis. Jadi, mau mencatat dan menyimpan ilmu tentang me-review di sini. Me-review dalam bahasa Indonesia ; ulasan, atau komentar? Kira-kira seperti itu, ya. Hehehe. Kemarin tanya-tanya ke senior WaG KLIP, cara me-review buku : coba tulis apa bagusnya atau jeleknya apa yang bikin kita merekomendasikan film/ buku tersebut kalau boleh saran 3 poin ini : 1. yang disukai 2. yang ga disukai 3. plot cerita plot di akhir karena orang-orang toh bisa google sendiri bagaimana jalan ceritanya iya atau bahas karakternya bisa bahas penulisnya juga dan karya-karya sebelomnya, kan kemiripan cara mengakhiri ceritanya Sampai di sana, saya paham tapi belum juga mencoba untuk mereview. Hadehh. Kalau kita search di google, banyak. Namun, di sini, saya hanya ...