Langsung ke konten utama

Amanah yang Penuh Makna

Pernah berpikir ingin kembali ke masa kanak-kanak?
Masa penuh warna tanpa sedikitpun terasa masalah hidup.
Lalu, kenapa setelah memiliki anak, tidak mencoba agar warna itu tetap berwarna?

💕💕💕

Namanya juga anak-anak.
Makanya, tanamkan akhlaqul karimah dari sekarang, agar menjadi kebiasaanya kelak.
Makanya, dibiasakan segala ibadah agar hidupnya selamat hingga nanti
Makanya, putus rantai kebiasaan buruk pada hidupnya.
Namanya juga anak-anak, lalu selalu memberi kemakluman?
Aku sih, no!

💕💕💕

Seperti anak-anak yang selalu memaafkan segala kesalahan orang tuanya.
Seperti anak-anak yang hatinya selalu penuh kasih.
Layaknya anak-anak yang mewarnai harinya sendiri.
Layaknya anak-anak yang jiwanya tanpa noda.

💕💕💕

Hiduplah sesuai angan-anganmu
Ambillah Quran sebagai peganganmu
Sujudkan selalu kepalamu memohon ridho Illahi
Yakinlah, doa kami selalu menyertaimu
Impikan segalanya untuk kebahagiaanmu
Munajatan selalu hatimu pada Illahi

Hijabkan seluruh tubuhmu
Amalkan sunnah nabi dihari-harimu
Fasihkan Quran sebagai tambatan hidupmu
Syukuri setiap waktumu
Hempaskan semua fantasi perempuanmu
Ambillah wudhu untuk cantikmu
Hiduplah selalu di dalam keridhoan Illahi

Hafalkan Quran untuk hidupmu
Anjuran nabi pegang erat selalu
Muhammad-lah idolahmu
Zuhudkan sikapmu
Ayah-ibu akan mendoakan selalu
Hingga nanti kita berkumpul di surga-Nya

💕💕💕

Hangat cara bersikapmu
Amanah dalam setiap tingkahmu
Setia akan segala perintah-Nya
Yafiq, mulia dihadapan Illahi
Inspirator kelak dalam ilmu agama
Memaafkan telah bersarang di dadamu

Hati nan lembut semakin mempercantik ragamu
Anggun selalu sikapmu
Faham arti hadir di bumi
Sabar hatimu di setiap saat
Husnudzon pada setiap qoda dan qodar
Adil menyikapi pertentangan
Humble di setiap situasi

Hidup layaknya Singa Allah
Arif bersikap
Mushaf sebagai pegangan
Zabir; kuat seperti Singa Allah
Amirul mukminin dewasa kelak
Hormat pada yang lebih tua

💕💕💕

Uniknya anak-anak, mereka akan bengong saat rumah rapi. Berimajinasi saat rumah berantakan. Terus, Ibu bakal tebalin muka saat tamu datang.

Akan memakan pelan-pelan makanan yang disukai. Kenapa mesti habis, sih?

Saat sang ayah di luar rumah, mereka akan bertanya, "kok Ayah lama, sih?"
Saat ayah ada di rumah, dianggurin.

Alhamdulillah, nyampe juga 300 kata 😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y

ku persembahkan untuk...

Alhamdulillahirabbilalamin... akhirnya zii terbebas juga dari kertas-kertas bermasalah [istilah skripsi oleh 2 sobat maya..] mau pamer halaman persembahan ni ceritanya, reading-reading aja yah :) “Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.  (QS. Lukman: 27) Alhamdulillahirrabil’alamin Sebuah langkah usai sudah Satu cita telah ku gapai Namun… Itu bukan akhir dari perjalanan Melainkan awal dari satu perjuangan Setulus hatimu mama, searif arahanmu papa Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalanku Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malam mu Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,

Reuni (POV Dezia)

Aku mengatakannya sebagai preman kampus tapi dia dikenal sebagai kapten. Rambut panjang sebahu, wajahnya seroman rambo, sangar tapi tampan. Tidak ada yang tidak mengenalnya, bahkan angkatan setelah dia lulus. Kata teman perempuannya sikap kapten Gema itu membuai tapi bangsat. Kata teman laki-lakinya Gema itu teman yang asik disegala suasana. Maka tak heran saat ini semua mata tertuju padanya yang berjenggot dan bercelana cingkrang, juga aku yang berniqab. Semua orang seakan tidak percaya pada apa yang dilihatnya. "Wess ... akhirnya Kapten kita hadir juga." Sapaan dari arah barat menghentikan langkah kami. Genggaman di tanganku terasa semakin erat saat langkah dibimbing Bang Gema ke arah panggilan tadi. Aku mengenal mereka sebagai teman dekat Abang selama kuliahnya. Sama-sama salah jalan. Dulu. Sindiran dan tawa menjadi pembuka saat kami sampai di sana. Beberapa kali tertangkap Abang melirik ke arahku. Aku tahu dia khawatir, aku bahkan lebih mengkhawatirkan hati kusendiri. Deg