Langsung ke konten utama

ku persembahkan untuk...

Alhamdulillahirabbilalamin...
akhirnya zii terbebas juga dari kertas-kertas bermasalah [istilah skripsi oleh 2 sobat maya..]
mau pamer halaman persembahan ni ceritanya, reading-reading aja yah :)

“Dan seandainya semua pohon yang ada dibumi dijadikan pena, dan lautan dijadikan tinta, ditambah lagi tujuh lautan sesudah itu, maka belum akan habislah kalimat-kalimat Allah yang akan dituliskan, sesungguhnya Allah maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.  (QS. Lukman: 27)

Alhamdulillahirrabil’alamin
Sebuah langkah usai sudah
Satu cita telah ku gapai
Namun…
Itu bukan akhir dari perjalanan
Melainkan awal dari satu perjuangan

Setulus hatimu mama, searif arahanmu papa
Doamu hadirkan keridhaan untukku, petuahmu tuntunkan jalanku
Pelukmu berkahi hidupku, diantara perjuangan dan tetesan doa malam mu
Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah
Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana
Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhaan-Mu ya Allah,
Kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia, papa... mama...
Mungkin tak dapat selalu terucap, namun hati ini selalu bicara,
sungguh ku sayang kalian.
yang terkasih uda (moga makin sukses, buruan wisuda baju merahnya)
serta duo adik ku, Aul (tetap barangin yak, hehe... secepatnya susul uni)
dan si kenek Eki (serius kuliahnya, jangan buat papa mama risau lagi)
uni tak kan bisa hidup tanpa kalian semua

Istimewa untuk my big family, keluarga Uo yang tak mungkin ku sebut satu per satu, Tek Ti dan keluarga yang selalu membuat suasana ceria. Tiva dan Nia, sepupu merangkap teman curhatku, kita akan terus begini hingga nanti ya syk, amiin...
Buat Ira, akhirnya kakak wisuda dek... Terima kasih doa dan hadirmu di hidup kakak, kelak kita akan bertemu lagi di sana :*
setetes keberhasilan ini semoga dapat mengobati beban kalian atas diriku, jasa-jasa kalian tak kan dapat ku lupakan, terima kasih atas cintanya.

Terima kasih ku ucapkan, pada bapak dan ibuk dosen Elektronika
serta teknisi atas segala bantuannya.
Untuk Bpk Drs. Efrizon, MT yang lebih kurang selama 4 tahun telah sabar menghadapi saya yang setiap semester minta tambahan kapasitas mata kuliah, juga buat Pak Man yang selalu memberi info...


Untuk tulusnya persahabatan yang telah terjalin, spesial buat Cheng” Emyl, suka duka, cakak tawa, semua telah kita lewati bersama. Kau melebihi kekasih untuk ku *hueek :D
Daan... buat yang tiba-tiba datang dalam hidupku dan langsung menghiasi hari-hariku, uda Ilham Ziad yang takajuik datang, hehe... Makasii ku untuk perhatian, pengertian, sabar dan nyinyia-nya, pokoknya semua especially for you,
sekarang dan selamanya.. Amiin...

Untuk Gina, Liza, Pipit dan Vellyn... sampai nanti kita tetap selalu Super Friends. Terima kasih untuk sobat dunia mayaku, Nick dan Putri yang membuatku melaju jauh lebih kuat dalam menaklukkan "si biang kerok" (red. kertas bermasalah), kapan kita menari bersama hujan??

Dari hati untuk GEMBEL ELIT 07 :
Puypuy Fandy...(kurangi ego mu ya, kan tetap dengan Tentang Mimpiku J). Ak Gita (nambah lagi dunk dedeknya...), Ayang Nessa (jangan dipiara linglungnya), Chong Gita (makasii cerewetnya selama Chi buad skripsi). Cibun, Ima, Vinda, Ike, Utih Ay, Wicky, Iwit, Yuni, Oka, Buya, Riyan, Rezki (Welcome to our Graduation, 3 Maret 2012). Yang lagi berjuang untuk skripsi/TA-nya Ferdi, Timi Tity, Fah Egie, Dewi, Ngku Zul, Ifiq, Pelo Hendra, Ira, Fadil, Rini, Abek, Ida, Bdyn, Dhini, Devit (niatkan selesai tahun ini juga, Semangat!!). Semangat juga buad Wawan, Heru, Ken, Vika dan Nexa (hanya tinggal beberapa langkah lagi, don’t give up!!)

Dan semua yang tak bisa ku sebut satu per satu, yang pernah ada atau pun hanya singgah dalam hidup ku, yang pasti kalian bermakna dalam hidupku...

         by : ezi
                                    72252_07

buad yang mau contek silahkan :)

Komentar

  1. Kakaaaak.... :') Sedih deh karena ditinggal wisuda duluan... :(
    By the way, selamat selamat selamat wisuda yaaaa... :') I'm proud of you!

    BalasHapus
  2. ferfaaauu... kq masuk spam komen mu??
    makasiii.. harus secepatnya nyusul yaa :)

    BalasHapus
  3. numpang copas lu ni..
    buliah ndak???

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Komentar darimu membangun Imajinasiku

Postingan populer dari blog ini

.sungai jambu.

apa yang terfikirkan oleh mu jika membaca judul HARAKA kali ini? kelamaan mikirnya, baca aja cerita HARAKA kali ini tentang "Desa ku yang Permai" hahaha... Sungai Jambu adalah sebuah nama nagari di Batu Sangkar. nagari ini terletak di pinggang gunung Marapi [ketinggian ±700 meter dari permukaan laut] , kecamatan Pariangan, Sumatera Barat. nagari yang sungguh menakjubkan, yakin de siapa pun yang pernah ke sana tak akan pernah bosan dengan alamnya, eksotis banget, Subhanallah sangat [terkagum-kagum]. Sungai Jambu termasuk nagari tertua di Sumatera Barat, dialiri oleh 3 batang sungai dan dilatar belakangi oleh Gunung Marapi . bagaimana zee bisa kenal dengan desa ini? jawabannya adalaaaaahh... taraaaaa... [dasar zee stres] itu kampung halaman zee, hehe... di desa ini mama tercinta dilahirkan dan dibesarkan. nah, bagi yang suka narsis, sampe capek silahkan berfutu-futu ria, tak kan pernah puas. zee aja setiap pulkam ga pernah puas berfutu-futu [ntah apa karna futu grafernya y

Reuni (POV Dezia)

Aku mengatakannya sebagai preman kampus tapi dia dikenal sebagai kapten. Rambut panjang sebahu, wajahnya seroman rambo, sangar tapi tampan. Tidak ada yang tidak mengenalnya, bahkan angkatan setelah dia lulus. Kata teman perempuannya sikap kapten Gema itu membuai tapi bangsat. Kata teman laki-lakinya Gema itu teman yang asik disegala suasana. Maka tak heran saat ini semua mata tertuju padanya yang berjenggot dan bercelana cingkrang, juga aku yang berniqab. Semua orang seakan tidak percaya pada apa yang dilihatnya. "Wess ... akhirnya Kapten kita hadir juga." Sapaan dari arah barat menghentikan langkah kami. Genggaman di tanganku terasa semakin erat saat langkah dibimbing Bang Gema ke arah panggilan tadi. Aku mengenal mereka sebagai teman dekat Abang selama kuliahnya. Sama-sama salah jalan. Dulu. Sindiran dan tawa menjadi pembuka saat kami sampai di sana. Beberapa kali tertangkap Abang melirik ke arahku. Aku tahu dia khawatir, aku bahkan lebih mengkhawatirkan hati kusendiri. Deg